SUMENEP, beritalima.com|Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus memacu peningkatan mutu pendidikan. Namun demikian, peningkatan mutu pendidikan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, melainkan harus juga didukung oleh sarana prasarana.
Menyikapi beberapa kendala tersebut, Dinas Pendidikan tidak kehabisan akal agar mutu pendidikan di daerah ujung timur pulau garam Madura ini. Bahkan, untuk memenuhi fasilitas di sekolah yang terbatas dengan areal maupun anggaran, maka Dinas Pendidikan Sumenep menghimbau kepada Sekolah untuk menggunakan pojok-pojok ruang kelas untuk dijadikan perpustakaan.
“Bagi Sekolah yang belum memiliki Perpustakaan, maka bisa memanfaatkan pojok ruangan kelas untuk dijadikan tempat baca,” ujar Kepala Disdik Sumenep, Bambang Irianto, melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Abd. Kadir, Senin (28/10/2019).
Menurutnya, untuk menambah wawasan baca para siswa, Sekolah bisa menambah pojok-pojok ruangan kelas untuk dijadikan tempat baca. Sebab, berdasarkan data di Dinas Pendidikan sebanyak 289 dari 656 Sekolah Dasar Negeri (SDN) belum memiliki gedung perpustakaan.
“Tinggal bagaimana menyettingnya, dan untuk pembelian buku bisa menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Karena 20 persen dana BOS dapat dimanfaatkan untuk pembelian buku. Jadi, tidak ada alasan lagi sekolah untuk tidak memiliki buku bacaan bagi siswanya,” tandasnya.
Jika 20 persen dana BOS dimanfaatkan untuk membeli buku setiap tahun, lanjut Kadir, maka siswa tidak akan kekurangan buku bacaan.
“Buku yang disediakan juga harus variatif agar siswa tidak bosan. Kalau bukunya tidak berubah. Maka itu akan memicu malasnya siswa untuk membaca,” tutur dia.
Pada saat ini, sudah bukan waktunya lagi siswa datang berbondong-bondong ke gedung perpustakaan. Saat ini sudah waktunya memanfaatkan ruang kecil kelas itu menjadi ruang baca.
“Ya salah satunya dengan menyediakan bahan bacaan diruang kelas dengan sedikit di seting oleh para pengelola sekolah” pungkasnya.
(**An)