Tarakan, Memanfaatkan waktu sandar di kota Tarakan, Kalimantan Utara, Taruna AAL Tingkat I Angkatan ke-69 yang tergabung dalam Satuan Latihan (Satlat) Prajalasesya tahun 2021, selain melakukan Courtesy Call ke Forkompimda setempat yang telah diagendakan, mereka juga mengujungi beberapa tempat Wisata Juang kemarin.
Menurut Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Latihan Praktek (Lattek) Prajalasesya, Mayor Laut (P) Bagus Waluyo mengatakan bahwa lokasi Wisata Juang yang dikunjungi para Taruna diantaranya Museum Migas yang terletak di Kampung Empat, Tarakan Timur.
Ditempat tersebut para Taruna dapat mengetahui sejarah perminyakan yang ada di Indonesia, khususnya di Tarakan serta melihat alat-alat pertambangan dan kondisi proses eksplorasi minyak di awal masa pertambangan saat itu.
Tidak jauh dari lokasi Museum Migas lanjut Bagus, terdapat Museum Sejarah Perang Dunia II yang dikunjungi Taruna. Disini mereka disambut pengurus museum diantaranya, Fadli selaku pemandu museum sejarah peninggalan penjanjah Jepang.
Tempat sejarah lainnya yang dikunjungi Taruna yakni Rumah Adat Tidung Tarakan. Kedatangan rombongan Taruna disambut penampilan kesenian Kulintang yang dimainkan oleh Ibu-ibu Jalasenastri Lantamal XIII/Tarakan. Di tempat wisata sejarah ini, para Taruna dapat melihat dari dekat rumah adat Tidung dan aneka barang peninggalan dari Kerajaan Tidung yang berdiri pada tahun 1551-1916 M atau juga dikenal sebagai Kerajaan Tarakan.
Kunjungan wisata juang diakhiri di tempat wisata Wash Tank yang berlokasi di Kampung Empat dan Kampung Enam, Tarakan Timur. Disini para Taruna dapat melihat salah satu jejak sasaran Perang Dunia II, yakni tangki-tanki berwarna hitam, berukuran super besar, biasa disebut Wash Tank.
Tangki-tanki itu dulu berisi air untuk membersihkan minyak hasil penambangan. Wash tank termasuk sasaran pengeboman saat Perang Dunia II. Salah satu tanda pernah terkena bom, bentuknya ringsek dan disekitarnya terlihat tumpukan lembaran-lembaran baja wash tank lain yang dibiarkan tergeletak. Tak jauh dari lokasi Wash Tank nampak banyak bekas menara pompa minyak yang tak luput dari sasaran pengeboman.
Menurut Palaklat, tujuan dilaksanakan wisata juang bagi para Taruna adalah untuk menambah pengetahuan serta mengenal sejarah perjuangan Kemerdekaan RI, dimana kota Tarakan merupakan tempat bersejarah dalam melawan penjajahan Jepang dan Belanda.
“Sebagai generasi penerus bangsa, para Taruna wajib mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan mengetahui sejarah perjuangannya, hal ini untuk menimbulkan semangat dan jiwa patriotisme dalam mempertahankan kemerdekaan NKRI,” pungkasnya