SERGAI(SUMUT)
Berbekal sebagai ketua Lembaga Rehabilitas Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba ( LRPPN ) Bhyangkara Indonesia Mantan pecandu berat narkoba JP. Panjaitan alias Jopan (49) Warga Pematang Guntung, Kec Teluk Mengkudu, Sergai dengan berswadaya membangun panti rehabilitasi pencandu narkoba di Dusun Pematang Putus, Desa Pematang Guntung, Sergai kini bangunan tersebut sudah 95 persen selesai.
Ditemui beritaLima.com Selasa (8/11) di panti rehapnya mengatakan bangunan yang hampir selesai 95 persen itu bersumber dari dana swadaya dan para donatur dan menggunakan uangnya pribadi, bahkan untuk mencapai tujuannya memiliki panti rehap narkoba ayah tiga anak ini rela menghutang ke Bank sebesar Rp 500 juta dengan bunga pertahunnya 15 persen dan mengwakafkan lahannya seluas 6 Ha.
Dikatakan Jopan untuk membangunan panti rehap ini ia membutuhkan dana sebesar Rp 1,4 M dengan kapasitas 300 orang untuk tahap pertama ia sudah membangun 10 kamar bulan depan direncanakan Jopan akan di resmikan. Jopan berniat ingin merehap para pecandu narkoba baik orang miskin dan orang berada ketulusan niatnya itu berharap Indonesia bebas narkoba.
Jopan sangat berterimakasih kepada DPP LRPPN Bhayangkara Indonesia yang telah mendukungnya untuk membuat panti rehap para pecandu Narkoba bergitu juga para donatur yang telah menyumbangkan materil maupun moril, Jopan pun saat ini terus berjuang mencari kekurangan dana untuk melanjutkan pembangunan tahap duanya.
“ Saya berterimakasih sekali kepada para donatur yang memberikan bantuan secara moril dan materil ke rekening LRPPN Bhayangkara Indonesia kami di Bank BRI no 353801024672536 pemberian para donatur itu pastinya juga menginginkan genrasi para penurus bangsa bebas dari narkoba” ucap Jopan.
Saat di singgung beritaLima.com 9apa motofasi Jopan berniat membangun panti rehap narkoba. Jopan pun membuka cerita bahwa selama 18 tahun ia adalah seorang pecandu berat narkoba bukan hanya satu macam jenis narkoba saja yang di konsumsi Jopan melainkan berbagai macam jenis narkoba mulai Sabu-sabu, Extasi, Happy Five, Putau merupakan narkoba yang setiap hari di konsumsinya selama 18 tahun.
Saat di tanya lagi apa yang membuat Ayah tiga anak ini berhenti total, Jopan menjawab bahwa Tuhan telah menegurnya dengan keras, dua tahun lalu ia berada di salah Satu hiburan malam di Medan, saat itu ia di kabari sang istri bahwa anaknya sedang kecelakaan. Mendengar kabar itu Jopan langsung meninggalkan lokasi hiburan malam itu ia pun membawa anaknya ke rumah sakit di Medan, saat itu Jopan bagaikan orang tidak waras anak Bungsu dari tiga bersaudara yang bercita-cita sekolah di AKPOL itu kandas karena cacat.
Saat anaknya di bawa kerumah sakit Jopan harus membayar uang muka untuk perawatan anaknya, saat itu Jopan hanya menyimpan uang sebesar Rp 300 ribu karena sudah habis di lokasi hiburan tadi, namun Jopan tetap berusaha agar anaknya bisa sembuh seperti semula.
Saat itu pula Jopan mulai menyesal untuk hiburan uangnya cukup namun saat berobat anaknya uangnya malah tidak ada, hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk berhenti total dari yang namanya narkoba dan ia bertekat untuk memberantas narkoba lalu bergabung di LRPPN Bhyangkara Indonesia “ Aku ingin anakku bisa bersekolah di AKPOL begitu juga anakku sudah semangat namun tuhan menamparku dengan keras memberikan cobaan kepada ku hingga anakku kecelakaan dan operasi dengan biaya Rp 60 juta, namun uangku tidak punya karena selalu aku habiskan di lokasi hiburan malam dari situ aku sangat menyesal sekali” papar Jopan.
Hampir tiga tahun sudah Jopan meninggalkan yang namanya narkoba itu ia pun bertekat membangun panti rehap untuk para pecandu narkoba bahkan pati rehapnya satu-satunya ada di Serdang bedagai(Sergai) “ Untuk para pecandu narkoba tidak perlu lagi rehap ke Lido Bogor ke Sergai sudah bisa rehap, semua fasilitas mulai TV, AC, Sarana olah raga dan lain-lain akan saya sediakan lengkap di panti rehap ini paling lama 3 bulan sudah sembuh” ucap Jopan.
Dalam perjalanan rehap itu Jopan telah membuat perencanaan para pecandu narkoba akan di ajari wirausaha mulai ternak ikan air tawar, ternak ayam, kreatifitas, dan bela diri yang dibawakan oleh pencak silat Merpati Putih akan di ajari selama dalam rehap dan setelah di nyatakan sembuh orang yang rehap tadi sudah bisa membuka usahanya bahkan bimbingan rohani juga masuk dalam program rehap Jopan nantinya.
“ Saya sangat berambisi sekali panti rehap ini dapat segera di resmikan pada bulan depan dan akan melanjutkan pembangunan yang tertunda saya tetap berusaha mencari anggarannya meski saya harus kembali menjual harta benda dan mudah-mudahan keluarga saya juga mendukung hingga masyarakat terbebas dari narkoba warga miskin yang sudah kecanduan narkoba kita akan rehap baik yang muda maupun yang sudah lanjut usia semoga tuhan meridoi niat saya ini” ucap Jopan.
Dalam perjalanan hidupnya Jopan yang memiliki usaha ternak ayam ini tak jarang melewati kesusahan dalam ekonomi untuk membangun panti rehap itu, terkadang uang tinggal Rp 50 ribu namun kebutuhan masih ada, “ Terkadang uangku sudah habis sementara pekerja belum makan dan minta gaji saya pun keluar cari utangan tapi syukur niat yang baik pasti ada orang yang baik pula membantu” tutup Jopan. ( sugi)
Keterangan Photo:
Lokasi panti rehap pecandu narkoba di Dusun Pematang Putus, Desa Pematang Guntung, Kec Teluk Mengkudu, Sergai yang kini sudah 95 persen tahap pertama rampung(sugi)