Oleh : ustdz. Suharsono
Kehidupan di dunia ini merupakan sebuah perjalanan panjang yang akhirnya hanya Allah SWT saja yang tahu atau kapan dia akan meninggalkan dunia ini. Tidak ada orang pun manusia yang mengetahui kapan kehidupannya berakhir. Begitu pula awal sebuah kehidupan, tidak ada seorangpun yang tahu kalau ia bakal diciptakan dan terlahir ke dunia. Tidak ada seorang manusia pun yang merencenakan kelahiran dirinya sendiri. Itu semua sangat bergantung dari kehendak Allah SWT. Itulah kehidupan dan kematian.
Kehiduan dan kematian merupakan sunnatullah, hidup dan matinya seorang hanyalah Allah yang berhak menentukan. Adanya kehidupan dan kematian juga merupakan ujian atau coba dari Allah SWT. Untuk melihat siapa diantara manusia yang terbaik amal perbuatannya. Tidak membedakan antara susah dan senang, suka dan tidak suka maupun sedih dan gembira, semua keadaan itu merupakan ujian. Banyak orang beranggapan atau merasa diuji jika dalam keadaan sulit atau susah, tetapi lupa ketika mendapatkan kesenangan. Bahkan ujian terberat manusia adalah ketika mendapatkan kesenangan.
Rasulullah SAW memberikan predikat “ hebat “ bagi orang yang beriman karena mereka mampu menghadapi ujian di dunia dengan sukses. Rasulullah SAW bersabda “ sungguh sangat menakjubkan ( hebat) seorang mukmin, semua urusannya baik baginya, dan tidak ada yang mendapatkan gelar ini kecuali orang mukmin. Ketika mendapatkan kesenangan ia bersyukur dan menganggap itu yang terbaik baginya. Dan ketika mendapatkan kesulitan ( kesusahan ) ia bersabar dan menganggap itu yang terbaik baginya”.
Kehebatan seorang mungkin yang di gambarkan Rasulullah SAW dibuktikan dengan 2 perkara. Pertama. Adalah bersyukur. Syukur merupakan wujud ketundukan dan kepatuhan kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan, seorang yang mendapatkan kesenangan dia menganggap itu yang terbaik baginya adalah hal yang wajar, masalahnya adalah mampukah ia bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepadanya. Orang yang bersyukur maka syukur itu akan kembali kepada dirinya sendiri hingga Allah SWT janjikan, “ jika kalian bersyukur maka pasti aku akan tambahkan nikmatku atas kalian tetapi jika kalian kufur maka sesungguhnya azabku sangatlah pedih” (QS. Ibrahim : 7)
Kedua. Bagi orang mukmin adalah bersabar jika mendapatkan kesulitan dan menganggap itu yang terbaik dari Allah. Terkadang banyak orang yang mengatakan bahwa saya dapat sabar dalam kesulitan tetapi untuk menganggap yang terbaik dari Allah SWT tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga wajar jika orang yang sabar akan hidup bersama Allah di hari akhir nanti.
Allah SWT sudah menjanjikan di dalam alquran bahwa setiap manusia akan di uji dengan berbagai macam kesulitan. “ dan pasti kami akan uji kalian dengan sesuatu dari rasa takut, lapar, kekurangan harta, nyawa dan buah-buahan dan gembirakanlah orang-orang yang bersabar, yaitu apabila mendapatkan musibah ia berkata “ sesungguhnya kami bagi Allah dan semua akan kembali kepadanya”. ( QS.2: 155-156)
Pada suatu hari ketika Rasulullah SAW berjalan bersama Anas bin Malik, melewati seorang wanita yang menangis dengan histeris, lalu Rasulullah menegurnya dan mengatakan kepadanya, “ wahai wanita sudahlah bertakwalah dan bersabarlah kepada Allah”, wanita itupun menjawab “ mudah memang mengatakan sabar dan takwa tetapi aku yang sedang bersedih aku yang telah ditinggalkan oleh keluargaku” dengan emosinya. Lalu anas pun menegurnya dan memberitahukannya bahwa yang mengatakan tadi Rasulullah SAW. Wanita tadi terkejut dan langsung meminta maaf kepada rasulullah SAW. Beliaupun menjawab “ sesungguhnya sabar itu ketika pukulan pertama (ketika musibah datang)”. Sabar itu terletak pada saat musibah itu datang.. sabar terletak pada pukulan pertama..