MAPALA Veteran UPRI Hadiri TWKM di MARPALA UBK Jakarta

  • Whatsapp

Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) adalah agenda tahunan yang rutin dilaksanakan oleh Mahasiswa Pecinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi se – Indonesia. Tahun 2017 adalah TWKM ke 29 dan yang menjadi tuan rumah adalah Marhaen Pecinta Alam Universitas Bung Karno Jakarta (MARPALA UBK).

MAPALA Veteran Universitas Pejuang RI Makassar sebagai lembaga pecinta alam yang selalu eksis dalam kegiatan alam terbuka ikut terlibat dalam TWKM tersebut dengan mengutus empat orang anggotanya. Yakni Jufri Sepang, Bahtiar Tunyanan, Albertus T.P dan Cosmas Tademakin.

Jufri Sepang, yang akrab disapa Kalom selaku Ketua Mapala Veteran Universitas Pejuang RI Makassar mengatakan, TWKM ini sangat penting diikuti oleh anggota MAPALA, karena berbagai isu-isu terkait lingkungan akan dibahas dalam forum ini. “Ikut TWKM ini saya anggap sangat penting karena berbagai masalah lingkungan akan dibahas disini, termasuk advokasi lingkungan dan kerusakan lingkungan yang terjadi Indonesia,” terang Kalom yang dihubungi via handphone karena sedang berada di Jakarta mengikuti TWKM dari tanggal 23 sampai 28 Oktober 2017.

TWKM yang mengambil Tema : Aktualisasi Mahasiswa Pecinta Alam Terhadap Ancaman Bencana Ekologis “Berani Berkarakter” ini dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri Ketua MPR RI H. Zulkifli Hasan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi H. Muhammad Nasir, Menteri Lingkungan dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pemuda dan Olahraga H. Imam Nahrawi serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ketua Mapala Veteran Universitas Pejuang RI Makassar berharap dari TWKM bisa membawa pulang hal-hal baru yang dapat diaplikasikan di lembaga yang dipimpinnya. Apalagi dalam waktu dekat Mapala Veteran Universitas Pejuang RI Makassar akan mengadakan Pelatihan Jurnalistik Alam Bebas, yang otomatis akan mengangkat juga masalah lingkungan. “Mudah-mudahan kami bisa mengaplikasikan hasil TWKM di Mapala Veteran. Apalagi dalam waktu dekat kami akan mengadakan pelatihan jurnalistik alam bebas. Yang otomatis akan bersentuhan dengan lingkungan. Ya, setidaknya hasil pertemuan di TWKM bisa menjadi acuan kami dalam meminimalisir kerusakan lingkungan di Sulsel dengan melakukan kampanye lewat media,” pungkas Kalom. (Jesi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *