SURABAYA, beritalima.com | Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis, Jawa Timur pada Maret 2021 kemarin mengalami inflasi 0,11 Persen.
“Dari delapan kota IHK di Jawa Timur seluruhnya mengalami inflasi,” kata Kepala BPS Jawa Timur, Dadang Hardiwan, saat prescon secara virtual, Kamis (1/4/2021).
Dipaparkan, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,45 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,08 persen.
Menurutnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Dari 11 kelompok pengeluaran, 5 kelompok mengalami inflasi, 4 kelompok mengalami deflasi, dan 2 kelompok tidak mengalami perubahan.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,77 persen, diikuti kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,12 persen.
Tiga kelompok pengeluaran lain yang mengalami inflasi di bawah 0,1 persen, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,03 persen, serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen.
Sedangkan 4 kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,44 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27, kelompok transportasi sebesar 0,19 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen.
Disampaikan pula, tingkat inflasi tahun kalender Maret 2021sebesar 0,65 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2021 terhadap Maret 2020) sebesar 1,29 persen. (Ganefo)
Teks Foto: Kepala BPS Jawa Timur, Dadang Hardiwan.