Mari Bersedekah, Cegah Covid-19 Patuhi Arahan dan Aturan Pemerintah

  • Whatsapp

Oleh: Anhar Aliah
Mahasiswa Prodi Kesmas UIN Alauddin Makassar

Corona virus adalah suatu kelompok virus yang,dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.

Beberapa jenis corona virus di ketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia ,mulai dari batuk pilek hinggah yang lebih serius seperti Middle East Respiratory(MERS),dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Corona virus jenis baru yang di temukan menyebbabkan penyakit Covid-19 .Kasus pertama covid-19 ini di temukan di kota wuhan, tongkok, bulan desember 2019.

Pada 11 Maret 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Kondisi ini jelas tidak boleh diremehkan karena hanya ada beberapa penyakit saja sepanjang sejarah yang digolongkan sebagai pandemi.

Penularan Covid-19 sangat cepat dan sulit untuk di deteksi sebab orang yang terjangkit covid-19 bisa saja tidak memilik gejala umum covid 19.

Adapun cara Penularan covid-19 dalam jarak dekat yaitu melalui percikan cairan mulut atau hidung (batuk atau bersin) yang telah terjangkit Covid 19 yang kemudian di hirup oleh orang lain.

Selain itu Covid-19 dapat menularkanh ke orang lain melalui percikan-percikan hidung dan mulut(batuk atau bersin) yang telah terjangkit covid-19 kemudian jatuh ke benda-benda dan permukaan sekitar. Orang yang menyentuh bendah atau permukaan lalu menyentuh mata hidung atau mulut berisiko terjangkit Covid 19.

Penyakit virus memiliki ciri-ciri seperti pilek sakit tenggorokan batuk dan deman. Dan gejala yang lebih serius bagi sebagian orang menyebabkan pneumonia atau sesak nafas.

Anak-anak. Usia lanjut, dan orang yang mempunyai riwayat penyakit asma, diabetes, atau penyakit lebih rentang mengalami gejala berat.Bahkan dalam beberapa kasus penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

World Healt Organization (WHO) menyatakan sebagian besar perkiraan masa ingkubasi (waktu orang terpapar virus hinggah orang tersebut menimbulkan gejala penyakit) Covid 19, yakni selama 1-14 hari atau rata-rata sekitar 5 hari.

Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia semakin hari semakin meningkat berdasarkan data dari” Worldometers “ jumlah kasus akibat covid-19 pada tangga 05-mei-2020 di seluruh dunia adalah sebanyak 3.660.504. positif. 252.682 total kematian dan 1.204.025 yang sembuh, dan beberapa Di beberapa negara telah melakukan status lockdown demi mencegah penularan covid-19

Berdasarkan data badan nasional penanggulangan Bencana(BNPB) di indonesia pada tanggal 05-mei-2020 jumlah kasus yang di temukan sebanyak 12071 positif, 872 kematian, dan 2.197 sembuh dengan tingkat ke fatalan kasus atau biasa di sebut case fatality rate(CFR) 7,55%.

Dan kasus positif covid-19 telah di temukan di seluruh daerah yang ada di Indonesia.

Pemerintah saat ini telah melakukan upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19 antaranya adalaah memberikan informasi atau edukasi pencegahan covid-19, bekerja dari rumah dengan istilah WFH, penerapan social distancing, physical distancing, batuan langsung tunai (BLT), pelarangan mudik bahkan sebagian daerah telah menetapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dalam penanganan medis pemerintah telah menyediakan alat pelindung diri (APD), Dan menyediakan Rumah sakit Rujukan covid-19 yang tersebar diseluruh daerah di indonesia. meskipun pemerintah telah melakukan beberpa upaya pemutusan rantai penyebaran covid 19.

Akan tetapi pada kenyataan jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia terus meningkat.
faktor yang menyebabkan covid-19 terus meningkat di Indonesia yaitu masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi arahan dan aturan pemerintah, seperti, masyarakat yang beraktifitas di luar rumah tampah menggunakan masker.

Tidak menerapkan prillaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Tidak menghindari kerumunan masyarakat, (penerapan social dan physical distancing).

Dalam konferensi pers di graha BNPB senin (04/05/2020) juruh bicara pemerintah untuk penaganan covid-19 Ahmad Yurianto mengtakan”salah satu kunci memutuskan rantai pandemi covid-19 ini adalah disiplin masyarakat .

Masyarakat di harapkan bisa melaksanakan disiplin untuk mematuhi aturan yang sudah di berikan pemerintah.”. Oleh karna itu marilah kita bersama – sama patuhi arahan dan aturan pemerintah sebab dalam mengeluarkan arahan dan aturan mengenai covid-19 pemerintah terlebih dahulu mengkaji dan memanggil orang yang terlibat dalam covid-19 dan merapatkannya bersama-sama.

Dampak pandemi covid-19 tentu di rasakan bagi setiap kalangan dan semua pihak. Dari pemerintah sendiri dengan adanya pandemi covid-19 dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan mengeluarkan dana untuk pencegahan dan penaganan medis pasien covid-19.

Dan bagi masyarakat terkhususnya pekerja harian dan buruh dapat mengurangi pendapatan atau bahkaan kehilanagn pekerjaannya (PHK).
Bulan Ramadhan bulan yang sangat dinantikan bagi seluruh umat muslim di dunia.

Di bulan Ramadhan semua aktifitas yang bernilai ibadah akan di lipat gandakan pahalanya. Namun ada yang berbeda di bulan ramadhan 1441H/2020 ini.

Arahan dan kebijakn pemerintah membatasi rutinitas kita yang sering di lakukan di bulan suci ramadhan dari shalat tarwih di lakukan di rumah saja, larangan berbuka bersama hingga pelarangan mudik hal ini di lakukan pemerintah semata-mata untuk mencegah risiko penularan covid-19.

Ramadhan di tengah pandemi covid-19 jangan menjdikan kita bermalas-malasan dan bersedih, justru pandemi covid-19 di bulan ramadhan menjadi bahan intropeksi diri untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt, dan meningkatkan kepekaan kita antar sesama.

Dengan saling membantu dengan cara bersedekah.QS Al-Baqarah ayat 261, perumpamaan (nafkah yang di keluarkan ) orang-orang yang menafkakan hartanya di jalan Allah swt,adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap bulir seratus biji.

Allah SWT melipat gandakan (ganjaran )bagi siapa yang di kehendaki.Dan Allah SWT maha luas (karunianya) lagi maha mengetahui.
Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda “sebaik-baik sebuah sedekah adalah sedekah yang di lakukan di bulan Ramadhan.(HR. Tirmizi)

Adapun kegiatan positif berhubungan dengan pahala di bulan Ramadhan di tengah pandemi Covid-19 yang bisa di lakukan ialah dengan memotivasi sesama untuk memperbanyak sedekah dan menyalurkan sedekah tersebut kepada yang membutuhkan seperti fakir miskin,anak-anak yatim piatu dan bisa juga orang-orang terkena dampak Covid-19.

beritalima.com

Pos terkait