Marianne Kagum Kerajinan Deskranasda Jatim

  • Whatsapp
Bude Karwo bersama GM House of Sampoerna Ina Silas saat mendampingi Dr. Marianne Engle melihat museum House of Sampoerna di kawasan Krembangan Utara Sby

SURABAYA, beritalima.com – Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Deskranasda) Prov. Jatin Dra. Hj. Nina Soekarwo M.Si menyatakan bahwa, Mariane Eva Engle yang merupakan istri ekonom internasional peraih Nobel Laureate pada tahun 2003 Prof. Fry Engle III kagum pada saat melihat kerajinan khas dari Jatim Jl. Kedungdoro 86-90 Surabaya, Senin (20/2).

Dengan lugas, Bude Karwo mempromosikan produk –produk Industri Kecil Menengah (IKM) mulai dari Batik, Tas Kulit, Kerajinan Tangan, Buah Tangan hingga produk-produk makanan yang terkemas dengan rapi.
Bude Karwo yang mendampingi Mariane Eva Eagle menuturkan, bahwa produk-produk yang ditampilkan di Deskranasda merupakan produk asli dari perajin-perajin UKM dari seluruh kabupaten/kota seluruh Jatim.
Sementara itu, dengan antusias, Marianne melihat kerajinan tangan yang terbuat dari perak dan perunggu yang dipamerkan dalam showroom Deskranasda. Sesekali, tangan Marianne menunjuk dan mengangkat batik tulis bewarna hijau gelap bermotif akar bunga.

Pada saat melihat kerajinan tas kulit, langkahnya terhenti oleh tas tenteng berwarna putih dengan motif ular dan tas ransel bermotif kotak elegan bewarna hitam. Untuk tas tenteng tersebut, berasal dari IKM Handmade dari Kota Surabaya. Sementara tas kulit warna hitam, merupakan produk dari IKM Tanggulangin, Sidoarjo.
Marriane mengaku, bahwa harga yang ditawarkan di Deskranasda Jatim ini sangat murah, berbeda jauh dengan produk yang sering ia jumpai di luar negeri. “Kualitas produk dari sini (Deskranasda) sangat bagus dan harganya terjangkau. Produk tas seperti ini, jika di luar negeri bisa mencapai 10 kali lipat,” tegasnya.

Sebelum mengunjungi Deksranasda Jatim, rombongan terlebih dahulu mengunjungi House Of Sampoernan (HOS). Sama halnya, di Deskranasda Marianne terlihat sangat menikmati produk-produk sejarah di ruang pamer yang mempunyai nilai historis tinggi bagi pemiliknya, yaitu Liem Seeng Tee pendiri PT. Sampoerna. Apalagi General Manager HOS, Ina Silas menjelaskan seluruh isi museum dengan cara menarik.

Museum HOS menempati bangunan tua buatan tahun 1864 terletak di kawasan Jembatan Merah, kawasan “kota tua” tepatnya diJl. Taman Sampoerna No. 6 Krembangan Utara Surabaya, memiliki dua lantai. Lantai pertama berfungsi sebagai ruang pamer, sedangkan lantai kedua berfungsi sebagai tempat penjualan souvenir.

Yang menarik bagi Mariane adalah adanya replika warung sederhana bernuansa ndeso milik pendiri Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio. Berisi stoples makanan, keranjang, buah-buahan serta cengkeh dan tembakau yang teronggok dan menebarkan aroma yang menyerebak, berasal dari berbagai daerah sebagai cikal-bakal perusahaan PT. Sampoerna.
Bagian yang menarik lainnya adalah replika warung rokok yang sering kita temui di pinggir jalan pada tahun 90 an sampai awal 2.000 an. Merupakan ujung tombak penjualan rokok keluaran pabrik PT. Sampoerna..

Dari lantai dua, dapat dilihat kegiatan para pekerja pabrik yang sedang melinting rokok, dimana rata-rata pekerja pelinting rokok adalah kaum perempuan. Mereka mempunyai kecepatan 325 batang rokok per jam. “Bisa dibayangkan kecepatan mereka dalam melinting batang rokok,” ungkapnya Inna Silas. Sebelum mengakhiri kunjungannya, Mariane menyempatkan diri untuk membeli beberapa cenderamata. (**).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *