PAMEKASAN, Beritalima.com|Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur benar-benar memperhatikan kesejahteraan guru setelah menganggarkan sekitar Rp 62 miliar pada tahun 2022.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru di daerahnya mulai guru pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga guru sekolah menengah pertama (SMP). Sebab, guru merupakan sosok yang sangat penting untuk kemajuan bangsa dan negara di masa yang akan datang.
Menurutnya, Pemkab Pamekasan telah memberikan honor kepada para guru honorer dengan nominal Rp 600 ribu perbulan yang sebelumnya hanya mendapatkan Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu perbulan.
Guru honorer yang telah mendapat tambahan honor tersebut meliputi guru kelas sebanyak 500 orang, guru tidak tetap (GTT) pendidikan agama Islam (PAI) sebanyak 275 orang, dan GTT pendidikan jasmani olahraga kesehatan (PJOK) sebanyak 75 orang.
Tidak hanya itu, Pemkab Pamekasan juga memberikan honor kepada penjaga sekolah sebanyak 260 orang, mulai tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama negeri. Bahkan, ada 381 guru dengan status kategori 2 mendapat tambahan instensif mencapai Rp 1 juta perbulan.
“Ini pembelaan pemerintah kabupaten kepada para guru dan penjaga sekolah. Kalau ini tidak disyukuri, maka bahasa yang muncul ‘hanya Rp 600 ribu’, ‘hanya Rp 1 juta’. Akhirnya karena hanya terus, yang muncul di hati kita gelisah,” tandasnya.
Bupati yang akrab disapa Mas Tamam tersebut melanjutkan, pihaknya juga memastikan tidak ada pungutan biaya kepada para calon guru sertifikasi, karena pemkab telah memberikan subsidi kepada mereka sebesar Rp 5 juta. Sebab, guru tidak boleh memiliki beban di luar kemampuannya.
“Ayo kita syukuri, mudah-mudahan karena kita bersyukur Allah menambahkan nikmat lain kepada kita. Kalau kita lihat ke atas, semuanya tidak ada yang nikmat,” ungkapnya.
Bupati murah senyum ini berharap, adanya tambahan kesejahteraan dan sertifikasi pendidik tersebut mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Pamekasan, dengan kerja yang kreatif, inovatif, dan cepat seiring dengan majunya revolusi industri.
“Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang bisa bersyukur. Karena syukur itu akan menjadi aura positif mengalir di tubuh kita. Rp 600 ribu ayo syukuri, semoga bermanfaat,” ajak dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Akhmad Zaini mengungkapkan, pihaknya mempunyai program percepatan sertifikasi tanpa pungutan serta program peningkatan kesejahteraan guru honorer sesuai keinginan Bupati Baddrut Tamam.
“Dananya bersumber APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) kabupaten. Program tersebut sudah terealisasi sejak tahun 2021 lalu. Peningkatan kesejahteraan ini korelasinya dengan peningkatan mutu pendidikan,”pungkasnya.(An)