Masalah Akses Jalan, Rumah Nenek di Jember Ditutup Pagar Besi

  • Whatsapp

JEMBER, beritalima.com | Tidak memberi akses jalan kepada warga dibelakang rumahnya, Pintu Gerbang rumah nenek Jamsiyah (60) ditutup pagar besi oleh tetangga.

Atas kejadian itu, nenek bersama cucunya, serta pengontrak dirumah Nenek Jamsiyah, harus melewati jalan lorong berukuran satu meter.

Bacaan Lainnya

Kepada wartawan, Nenek Jamsiyah yang tinggal di Jalan Cempaka 1 Kelurahan Gebang, Jember, mengaku tidak mengetahui secara pasti tindakan tetangga, yang menutup pintu gerbangnya.

“Tidak tahu mas, kalau keluar tidak bisa, harus lewat lorong,” katanya, Rabu (3/11/2021).

Selain dirinya, cucu dan pengontrak rumahnya juga tidak bisa keluar melalui pintu gerbang, terpaksa melalui lorong yang sempit.

Sedangkan lorong yang sempit, tempat orang belanja di warung milik Nenek Jamsiyah.

“Dia ngontrak rumah punya saya, bersama anaknya tiga. Gak bisa lewat sudah, padahal ini punya saya. Surat-suratnya ada kok mas, lengkap,” bebernya.

Pantauan dilokasi, nenek Jamsiyah membangun rumah yang dikontrakkan sesuai dengan tanahnya, hingga menutup akses jalan warga yang tinggal dibelakang rumahnya.

Padahal sebelum dibangun (Rumah kontrakan), merupakan akses jalan warga dibelakang rumahnya.

Atas dibangunnya rumah Nenek Jamsiyah itu, terpaksa pemilik rumah dibelakang (Ismail) harus memundurkan pagar miliknya untuk akses puluhan warga.

“Dulu disini ada akses warga, setelah dibangun (rumah kontakan) terpaksa pagar saya mundur, untuk akses jalan warga,” jelas Ayin selaku istri dari Ismail.

Tak berselang lama, Tiba-tiba Nenek Jamsiyah membuat pintu gerbang disamping rumahnya, yang mana pintu gerbang tersebut melewati tanah akses jalan yang dibeli oleh tetangga belakang rumahnya.

Tidak mau kalah dengan yang dilakukan Nenek Jamsiyah, lalu tetangga menutup pintu gerbang rumah nenek tersebut dengan pagar besi.

“Sebenarnya, kalau dia baik-baik saya dan warga oke lah pak. Tapi dia tidak mau kesini dan pamit, kalau mau bangun rumah,” terangnya.

“Kita tidak sepihak kok, semua (tetangga) mendukung. Kita bareng-bareng masangnya (pagar besi),” sambungnya.

Sementara, Sutrisno warga setempat menyesalkan apa yang terjadi dengan warga sekitar tersebut.

Menurutnya, persoalan ini sebetulnya bisa dibicarakan dengan baik-baik, agar tidak ada yang dirugikan. Permasalan itu muncul, karena masalah akses warga yang dibelakang, tidak ada jalan.

“Akar permasalahan itu dari rumah nenek yang dibelakang, awalnya itu akses jalan, tapi sama pemilik tanah (Nenek.Jamsiyah) bangunan pas dibelakang,” ungkapnya.

“Saya berharap pada kedua belah pihak, bisa berkomunikasi dengan baik, dan permasalahan selesai,” harapnya. (Sug)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait