Masih Sangsi, PN Surabaya Minta Gugus Tugas Covid-19 Surabaya Lakukan Test Swab Masal

  • Whatsapp

SURABAYA – beritalima.com, Pengadilan Negeri (PN) Surabaya sudah selesai menggelar rapid test khusus bagi 298 Aparatur Sipil Negara yang bekerja di lingkungan PN Surabaya, pada Selasa (16/6/20202) kemarin.

Hasilnya 4 orang dinyatakan reaktif, yakni FI staf bagian IT, alamat Putat Jaya, Panitera Pengganti IH, domisili di Waru, Sidoarjo, YP staf di bagian pidana, domisilnya di Krembangan dan AR yang juga staf di bagian pidana yang berempat tinggal di Jalan Kedungdoro. Rabu (17/6/2020).

Sedangkan untuk pegawai yang belum melakukan rapid tes, Martin Ginting selaku humas PN Surabaya menyatakan Ketua Pengadilan memberi batas waktu selama 3 hari untuk melakukan tes dengan biaya sendiri, dengan sangsi tidak boleh masuk ke lingkaran Pengadilan sebelum dilakukan Rapid Test.

“Orang-orang ini tidak boleh masuk ke lingkaran Pengadilan sebum dilakukan Rapid tes denga biaya sendiri, hal ini dilakukan supaya lingkup Pengadilan benar benar-benar streril.” kata Ginting.

“Sebagaimana yang disampaikan wakil ketua PN surabaya, wajib disampikan dalam beberapa hari ini untuk sebagai laporan bahwa yang bersangkutan sudah dilakukan Rapid tes,” sambungnya.

Terkait adanya pegawai yang dinyatakan reaktif, kata Ginting, Pihak PN Surabaya menghimabu kepada tim Gugus Tugas Covid-19 Surabaya untuk segera melakukan Test Swab masal dilingkup PN Surabaya. Rapid tes yang dilakukan kemarin menurut Ginting memiliki akurasi yang rendah.

“Pagi ini tadi pimpinan sudah berkordinasi, memerintahkan pada sekretaris untuk mengirim surat pada gugus tugas Covid di Surabaya Jatim. Hasil rapid tes ini tidak menggambarkan hasil yang sebenarnya atau tingkat akurasinya rendah.” kata Ginting.

Seperti pengalaman sebelumnya, pihak PN Surabaya juga telah melakukan rapid tes dimana salah seorang pegawai bagian IT melalui Rapid tes dinyatakan reaktif, akan tetapi setelah dilakukan tes Swab yang bersangkutan dinyatakan Negatif.

“Jadi ini yang memmbuat kita merasa kurang nyaman karena akurasinya (Rapid tes) rendah, sehingga pimpinan memohon kepada gugus covid supaya dilakukan swab, agar mengurangi rasa kekhawatiran kita,” pungkas Ginting. (Han)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait