Masuk Klaster Baru, Dua OPD WFH dan Empat Puskesmas Lockdown

  • Whatsapp
Juru bicara gugus tugas pengendalian Covid 19 Bondowoso dr M Imron. (Rois/beritalima.com)

BONDOWOSO, beritalima.com – Dua organisasi perangkat daerah (OPD) di Bondowoso melakukan model Work From Home (WFH). Kemudian, empat Puskesmas dilockdown.

Penyebabnya, terdapat pegawai, tenaga kesehatan maupun non kesehatan yang terpapar Covid-19.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, M. Imron menerangkan, bahwa dua OPD yang melakukan metode WFH yakni Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) serta Dinas Lingkungan Hidup, dan Perhubungan (DLHP).

“DLHP disana ada tiga yang confirm, atau positif. Kemudian di Disparpora, disana ada dua dan tambahan satu yaitu tiga,” terangnya dikonfirmasi Kamis (17/6/2021).

Menurut Imron, selama WFH ini kantor tidak tutup total. Melainkan, masih ada beberapa karyawan yang masuk kerja.

“Tapi jumlahnya dikurangi, bisa pakai sistem 50 persen masuk, 50 persen bekerja di rumah. Namun ketentuan WFH sendiri ada di Badan Kepegawaian Daerah (BKD),” tuturnya.

Sementara itu untuk Puskesmas yang dilockdown, di antaranya yakni Puskesmas Sempol, Maesan, Binakal, dan Kotakulon.

” Di Puskesmas Maesan, Sempol, Kotakulon masing-masing ada satu nakes positif Covid-19. Di Binakal ada dua nakes dan dua non nakes yang positif C-19,” tuturnya.

Puskesmas tersebut akan dilockdown selama tiga hari. Untuk itulah, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mendatangi Puskesmas terdekat, Pustu atau Poskendes.

“Kita mohon masyarakat selama lockdown untuk tidak melakukan kunjungan, atau masuk ke kantor,” ujarnya.

Ia melanjutkan, pihaknya masih belum tahu mereka tertular dimana. Namun, pihaknya akan melihat perkembangan hasil tracing lebih lanjut.

“Sama-sama tidak tahu mereka tertular dimana. Mungkin bisa nanti sambil kita lihat perkembangan. Karena hasil tracing itu kadang-kadang pasien itu tidak mengakui dari mana, apakah perjalanan dari luar kota, ” ujarnya.

Berdasarkan peta sebaran Covid-19 tertanggal Kamis (17/6/2021), ada 32 suspect dan selama seminggu terakhir ada 48 rumah yang confirm.

Sementara jumlah kasus confirm tercatat yakni 2.395. Terperinci ada 86 orang dirawat, 2.150 sembuh, dan 159 meninggal dunia.

Untuk zona sendiri tampak di peta hanya beberapa titik yang masuk zona hijau. Seperti di Kecamatan Ijen, Sukosari, Tamanan, Jambesari, Curahdami, dan Wringin. Sementara sisanya Tampak berzona kuning.(*/Rois)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait