MADIUN, beritalima.com- Kota Madiun genap berusia 100 tahun bulan ini. Tepatnya pada 20 Juni lalu. Usia yang tak lagi muda. Sudah satu abad lamanya Kota Pecel berdiri.
Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, berharap, peringatan Hari Jadi bukan sekedar seremonial semata. Namun, peringatan wajib dimaknai sebagai energi positif yang mampu mendorong performa dan kinerja. Tujuannya, demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
‘’Ini harus dijadikan momentum merefleksikan diri. Baik apa yang sudah, sedang, dan akan dilakukan ke depan,’’ kata H. Sugeng Rismiyanto, Jumat 22 Juni 2018.
Kota Madiun, lanjutnya, bukan hanya bertambah usia. Namun, bertambahnya usia ini harus dimaknai dengan bertambah kinerja disegala bidang. Apalagi, Kota Pecel merupakan daerah pusat pendidikan, kesehatan, perekonomian hingga seni dan budaya.
“Ini harus terus ditingkatkan demi mewujudkan Kota Madiun yang lebih maju, sejahtera, dan berbudaya.
Banyak sudah yang dicapai menapaki usia keseratus ini. Namun, jangan kemudian terlena. Semangat untuk lebih baik lagi harus terus digelorakan,’’ ujarnya.
Berbagai penghargaan juga berhasil diraih Kota Madiun. Mulai, predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) atas pelaporan keuangan tahun anggaran 2017 lalu, prestasi kinerja berstatus sangat tinggi bintang dua dalam penyelenggaraan pemerintah tingkat nasional serta anugerah Pastika Parama. Yakni, penghargaan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan terkait upaya menyukseskan pembangunan dalam bidang kesehatan.
‘’Kesejahteraan masyarakat juga terus meningkat. Itu dapat dilihat dari capaian IPM (indek pembangunan manusia) Kota Madiun di peringkat ketiga Jawa Timur tahun ini,’’ jelasnya.
Capaian ini, paparnya, tentu bukan karena kinerja satu dua pihak. Namun, atas kerja keras bersama. Tanpa dukungan semua pihak mustahil capaian dapat diraih.
Untuk itu, walikota mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja dan mengabdikan diri demi kemajuan Kota Madiun. Walikota juga mengajak untuk menghormati dan menghargai jasa para pahlawan, khususnya leluhur Kota Madiun. Tanpa kerja keras dan pengorbanan mereka, mustahil Kota Madiun dapat menjadi seperti sekarang.
‘’Pengorbanan belau sudah sangat luar biasa. Ini harus menjadi teladan dan pelecut semangat generasi penerus untuk terus mengisi Kota Madiun dengan prestasi demi kesejahteraan masyarakat,’’ pungkasnya.
Upacara peringatan Hari Jadi dilanjutkan dengan pemecahan rekor MURI berupa sajian pecel pincuk terbanyak di sepanjang Jalan Pahlawan. Untuk ini, Kota Madiun berhak atas rekor MURI dengan 16.825 pecel pincuk. (Diskominfo).