ACEH, beritalima.com-Isu propaganda yang terjadi terhadap Masyarakat Aceh selama ini sudah marak terjadi dan macam macam Propaganda sudah masuk ke Aceh selama Aceh Damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia, hal ini disampaikan oleh Ketua Bale Seumike Anek Nanggroe (BESAN) T.Iskandar, pada Kamis 26-03-2021.
Menurutnya, hari ini isu yang berkembang pada masyarakat Aceh yang ada di Aceh dan yang ada di luar Aceh pada tanggal 26 Maret 2021 akan terjadi pergerakan masa besar besaran untuk meminta keadilan dan menuntut Wali Nengroe Aceh untuk turun dari jabatannya yang di koordinir oleh Tgk Sufaini Usman atau yang di kenal, Syekhy, itu tidak masuk akal.
“Masyarakat Aceh sekarang tidak mudah percaya untuk di ajak turun ke Banda Aceh, jika tidak ada kejelasan, kalau ada juga yang datang itu sudah ada kong kali kong seperti perjanjian khusus dan ditanggung sepenuhnya,
“Alham dulillah Isu yang akan dibuat oleh mereka hari ini bisa kita katakan Gagal total dengan alsan tertentu, bila ada juga Masyarakat yang datang ke Banda Aceh pada hari tersebut pihak yang Koordinir tidak bertanggung jawab lagi.
Dia menambahkan, di Aceh jangan ada lagi orang yang ingin mengadu domba Masyarakat sudah cukup, konflik Aceh dengan pemerintah pusat sudah puluhan tahun jangan ada lagi konflik antara Masyarakat dengan Masyarakat di Aceh mari kita jaga bersama.
Hari ini kita minta pemerintah pusat untuk segera merealisasikan Butir butir MOU yang sudah di sepakati antara RI dan GAM, hal ini jangan diabaikan, kita juga minya pada petinggi GAM untuk jangan tinggal diam dan jangan hanya mengirimkan utusan untuk menyelesaikan Aceh.
Kita juga minta kepada Juru runding GAM untuk membuat Komitmen dengan pemerintah Indonesia dan Negara negara sahabat lainnya untuk membicarakan tentang masalah Perdamaian Aceh yang sudah berjalan 16 tahun belum ada titik temu yang sesuai dengan perjanjian.
Selain itu sebut Iskandar, momen MOU di Aceh tidak ada sama sekali, padahal Anggaran Aceh yang di diplotkan oleh pemerintah pusat untuk Aceh lumayan besar, Anehnya Momen MOU tidak ada yang pikir padahal sudah ada lembaga Badan Registrasi Aceh BRA, mereka juga tidak memikirkan untuk hal Perdamaian Aceh, jika mereka ada memikirkan sudah ada satu Tugu Perdamaian Aceh , padahal itu sangat penting sebuah bukti Sejarah,”sebutnya.”(**)