JAKARTA, beritalima.com — Masyarakat kelihatan sudah jenuh dengan figur calon Presiden yang itu-itu lagi. Dari hasil polling di Medsos dari 18.929 orang sebanyak 54 persen menginginkan figur baru calon Presiden RI pada Pilpres 2019-2024. Sementara yang menginginkan Jokowi 20 persen dan Prabowo 26 persen
Hasil polling yang dilakukan Rachland Nashidik itu meski dilakukan pada kelompok terseleksi, namun cukup mengejutkan karena baik Jokowi dan Prabowo dianggap tokoh papan atas yang diprediksikan dalam dua tahun kedepan akan maju lagi.
Ketika diminta komentarnya atas hasil polling tersebut, Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat), HM. Jusuf Rizal melalui Whats App di Jakarta menyebutkan, hasil tersebut cukup mengangetkan. Semestinya sebagai incumbent Jokowi harus memiliki dukungan lebih besar mengingat beliau saat ini menjabat sebagai Presiden RI.
“Bisa dibayangkan Presiden Jokowi justru hanya diinginkan 20% masyarakat. Sedangkan Prabowo hanya diinginkan 26% masyarakat. Dengan hasil itu masyarakat kelihatan cukup jenuh dengan figur-figur lama. Artinya peluang tokoh-tokoh alternatif calon Presiden 2019 sangat terbuka luas,” tegas pria mantan tim sukses Capres SBY-JK tahun 2004 sebagai Direktur Blora Center itu
Kenapa dukungan masyarakat pada Jokowi menurun? Kata Jusuf Rizal bisa saja karena kebijakan Jokowi dinilai kurang populer dimasyarakat. Tentu ini harus menjadi bahan introspeksi diri jika Jokowi ingin maju lagi Presiden 2019-2024.
Sementara meski dukungan kepada Prabowo lebih tinggi dari Jokowi, tapi yang menginginkan figur baru justru mencapai 54 persen. Rendahnya dukungan pada Prabowo, menurut Jusuf Rizal bisa saja karena Prabowo dinilai banyak retorika. Lebih banyak pidato, sementara masyarakat dengan latar belakang militernya berharap Prabowo lebih taktis.
Untuk itu Pemilu 2019 masih terbuka luas bagi figur tokoh baru maju pada Pilpres tahun 2019 untuk bersaing dengan Jokowi maupun Prabowo yang diprediksi akan maju Capres 2019. Sejumlah figur yang dinilai oleh The Presiden Center yang punya kans baik sebagai Capres dan Cawapres antara lain Tommy Soeharto, Gatot Nurmantyo, Zulkifli Hasan, Puan Maharani, Anies Baswedan. Agus Yudhoyono, Tito Karnavian, Zainul Majdi dan Ahmad Heriyawan. (rr)