Terbaru, mereka mendatangi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim di Surabaya untuk meminta tindak lanjut dari aduan sebelumnya. Seperti diketahui, aduan yang ditujukan ke Kejati meliputi korupsi lahan Block Office, kasus Roadshow Kaltim, korupsi lahan Puskesmas Batu dan korupsi pengaspalan jalan di Desa Sumberbrantas.
Juru bicara Aliansi, Alex Yudawan menuturkan kehadiran ke Kejati untuk mendorong dan menyemangati dengan harapan kebenaran dan keadilan segera terkuak. Karena sampai saat ini masih banyak yang misteri dan ditutupi soal penyelewengan tersebut.
Menurut dia, kalau para pejabat politik ini masih bisa menjadi pemimpin di kota ini sama halnya melanjutkan dinasti sebelumnya. Jadi, sebaiknya pemimpin di kota ini harus terbebas dari kontaminasi sebelumnya.
“Seperti halnya Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso yang sudah diperiksa di Kejati Jatim, dengan pejabat yang lain. Ini harus dikuak kebenarannya. Kalau terlibat sebaiknya jangan pilih di Pilkada Batu,” kata Alex.
Ia tambahkan, dari terperiksanya orang nomer dua di Pemkot Batu tersebut menjadi banyak pertanyaan banyak pihak.
Kekhawatiran masyarakat tersebut lantaran Punjul Santoso ikut menjadi nominasi dalam Pilkada.
Harapannya, nantinya tidak menyisakan persoalan dengan hukum dan penyesalan.
“Dalam arti, karena ini dekat dengan gawe Pilkada Kota Batu, tentunya para kandidat yang terpilih nantinya bakal menjadi Bapake Wong Batu, supaya bersih dan tidak bermasalah dengan hukum,” harapnya.
Alex menjelaskan, kedatangannya dan rombongan disambut baik oleh Kasi Penyidikan Kejati Jatim, Dandeni Herdiana, sekitar Pukul 11.00 sampai 14.00 wib di ruang Kasi Penyidik Kejati di Surabaya.
“Pada saat itu kami diberikan informasi, kasus di kota Batu sedang didalami. Kejati menjamin kasus ini akan ditegakkan setegak-tegaknya,” pungkasnya.(Lh/sn)