Jakarta, beritalima.com| – Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok) di Jalan Imam Bonjol Jakarta, tampak ramai dikunjungi berbagai elemen masyarakat sejak pagi hingga tengah malam pada 16 Agustus. Mereka berpenampilan mulai dari seragam sekolah hingga pakaian ala pejuang sama dahulu.
Di museum inilah, para pendiri bangsa membuat teks proklamasi sekaligus merancang aturan pendukung guna menegakkan kedaulatan Republik Indonesia. Museum ini dahulu adalah tempat tinggalnya Laksamana Maeda, perwira tinggi Angkatan Laut Jepang. Maeda mengizinkan kediamannya dipakai untuk perumusan persiapan Proklamasi Indonesia.
Munasprok memang selalu membuat acara menarik pada 16 Agustus setiafp tahunnya, sehari sebelum peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus. “Karena pada 16 Agustus itu situasinya sangat mencekam. Tentara Jepang masih ada, dan tempat ini menjadi saksi sejarah,” ucap Vincentius Agus Sulistya, PJU Munasprok, saat memberi sambutan sebelum Tapak Tilas dimulai (16/8).
Sementara Zamrud Setya Negara, Ketua Tim Museum dan Galeri menyatakan, “kegiatan ‘Tapak Tilas Proklamasi’ ini bukan hanya sekadar peringatan. Tapi juga sebagai upaya untuk terus menghidupkan semangat perjuangan dan rasa cinta tanah air di hati setiap generasi, terutama bagi generasi muda yang akan meneruskan perjuangan ini di masa depan. Kegiatan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi adalah salah satu contoh nyata dari penerapan tiga pilar Indonesian Heritage Agency (IHA) yaitu Reprogramming, Redesigning, dan Reinvigorating, yang bertekad untuk mewujudkan museum menjadi ruang berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai sejarah Indonesia.”
Acara puncaknya adalah “Pawai Tapak Tilas Proklamasi”, dimana para peserta berjalan bersama dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi menuju Tugu Proklamasi sebagai bentuk penghormatan terhadap langkah-langkah yang ditempuh oleh para pendiri bangsa dalam merumuskan proklamasi kemerdekaan.
Kegiatan ditutup dengan meriah pada “Malam Tapak Tilas Proklamasi” di halaman Munasprok, menampilkan musisi Keroncong Tugu, Angelina, dan Efek Rumah Kaca membawakan penampilan spesial dalam suasana penuh refleksi dan penghormatan terhadap semangat kemerdekaan.
Jurnalis: Rendy/Abru