Masyarakat Tidak Disiplin Selama PSBB di Jatim

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Masyarakat Jawa Timur tidak disiplin dalam menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dari hasil Riset Media Monitoring Pemberitaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Timur yang di lakukan oleh Akurat Research & Consulting Indonesia (ARC Indonesia) menunjukkan bahwa frekuensi pemberitaan tentang pelanggaran berada di peringkat teratas 15,49%.

Demikan disampaikan Direktur Eksekutif, ARC Indonesia, Baihaki Siraj, lewat rilis yang diterima redaksi. Berikutnya, kata Baihaki, tema pemberitaan soal mitigasi terhadap warga terdampak Covid 19 melalui bantuan sembako 15,35%, dan upaya pencegahan penyebaran Covid 19 melalui rapid test sebesar 14,17 %.

Sementara itu, lanjut Baihaki, tema pemberitaan terkait dampak ekonomi dan dampak transportasi masing-masing hanya 3,76% dan 3,91%. Sedangkan tema pemberitaan himbauan pemerintah dalam melekukan upaya penertiban hanya 0,98%.

Baihaki menjelaskan, Riset Media Monitoring ini dilakukan selama 28 April 2020 sampai 11 Mei 2020. Dengan menggunakan purposive sampling dalam penentuan sampelnya.

Sampel didasarkan pada kriteria media daring nasional dan rating daring. “Sampel yang kami ambil itu Kompas.com, Liputan6.com, Detik.com, Tribunnews.com dan yang terakhir Okezone.com,” tandas Baihaki.

Sedang di Jawa Timur, daerah yang menerapkan PSBB adalah Surabaya Raya (Surabaya, Gresik dan Sidoarjo), Kemudian Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait