JAKARTA, beritalima.com- Tak hanya berhasil menerbitkan lebih dari 100 karya jurnalistik terbaik yang mengangkat berbagai isu di kala pandemi, The Journalist Fellowship Program 2020 juga memberikan bekal kepada peserta untuk dapat terus termotivasi menghasilkan karya-karya terbaik di tengah tantangan yang dihadapi selama pandemi.
Sebanyak 40 jurnalis peserta angkatan pertama dan kedua menulis karya jurnalistik mendalam dengan tema dampak pandemi Covid-19 baik dari aspek kesehatan, lingkungan, sosial, ekonomi, dan gaya hidup.
Berbagai karya jurnalistik yang dihasilkan pada Batch 2, diantaranya berjudul “Solusi Layanan Daring Pasien Kanker” oleh Bram Setiawan (Tempo), “Nasib Malang Guru Honorer di Aceh Dihantam Pandemi” oleh Mulyadi (acehtrend.com), dan “Akhir COVID-19, Haruskah Memilih Antara Kesehatan dan Ekonomi” oleh Aisyah Kamaliah (Detik.com).
The Journalist Fellowship Program 2020 sepenuhnya merupakan sebuah program pembangunan kapasitas bagi jurnalis yang terdampak pandemi dan diinisiasi oleh Maverick Indonesia yang bekerjasama dengan AJI Indonesia.
Program Batch 1 dimulai pada 21 September hingga 23 Oktober 2020 yang diikuti oleh 15 peserta dan batch kedua pada 11 November hingga 11 Desember 2020 diikuti oleh 25 peserta, yang sekaligus menutup rangkaian kegiatan The Journalist Fellowship Program 2020. Pelaksanaan Batch 2 ini terlaksana dengan dukungan penuh oleh OPPO dan Pfizer selaku sponsor pendamping.
Ketua AJI Indonesia Abdul Manan mengatakan, melalui kegiatan fellowship ini, AJI memiliki ekspektasi besar bahwa program bersama Maverick Indonesia ini dapat membantu jurnalis, selain meringankan beban ekonomi juga meningkatkan skill dan pengetahuannya.
“Hasil akhir dari kegiatan ini diharapkan dapat membantu jurnalis melahirkan karya-karya berkualitas. Sebab, peran jurnalis dan media sangat vital di masa pandemi ini, yaitu untuk memberikan informasi akurat kepada publik dan menjalankan fungsi kontrol sosial kepada penyelenggara negara,” ujar Abdul Manan.
Salah satu peserta pada Batch 2, Aisyah Kamaliah yang berasal dari Jakarta mengatakan bangga dapat terpilih sebagai peserta karena mendapatkan manfaat yang besar untuk modal jangka panjang di dunia jurnalistik.
“Pengembangan diri dalam bidang soft skill seperti seputar teknologi dan kesehatan yang dibutuhkan kala pandemi juga menjadi pemaparan baru untuk kami, ditambah materi yang diberikan disampaikan langsung oleh para pakar di bidangnya,” paparnya.
Sebagai sponsor utama di Batch ke-2, OPPO Indonesia mengatakan turut senang dalam berpartisipasi dalam The Journalist Fellowship Program yang diharapkan membantu jurnalis kala pandemi.
“Sebagai salah satu perusahaan teknologi, media berperan besar dalam membantu perkembangan kami di Indonesia. Terlebih, rekan media juga menjadi teman baik kami selama ini. Kami berharap, sesi kelas yang diberikan juga dapat menjadi pengetahuan baru bagi jurnalis terhadap industri teknologi,” ujar Aryo Meidianto, PR Manager OPPO Indonesia.
Direktur Maverick Indonesia Lita Soenardi mengatakan, program ini diinisiasi bukan saja untuk memberikan dukungan kepada para jurnalis yang terkena dampak pandemi, namun juga memberikan kesempatan kepada berbagai perusahaan untuk berkontribusi dan memahami tantangan yang dihadapi oleh industri media.
“Program yang telah dijalankan selama empat bulan dengan dua angkatan ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada peserta untuk terus berkarya dan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain untuk terus memberikan dukungannya kepada para pelaku industri media,” ucapnya, (yul).