SURABAYA, Beritalima.com-
Maraknya peristiwa kriminal, bahkan kasus perceraian juga meningkat tajam, menimbulkan keprihatinan bagi anggota DPRD provinsi Jatim.
Bahkan menurut Wakil ketua DPRD Jawa Timur Mayjen TNI (purn) Dr Istu Hari Subagio, sekarang ini di Indonesia, salah satunya di Jawa Timur, ada tiga masalah sosial yang bisa jadi mengancam perekonomian nasional. Tiga masalah tersebut adalah judi online (judol), narkoba hingga intoleransi.
Mantan Pangdam Bukit Barisan ini lalu menjabarkan satu persatu masalah sosial tersebut.
“Kalau judol itu dimulai dari kegemaran masyarakat hingga kecanduan bermain game online. Kemudian terus berkembang, hingga akhirnya bisa menjurus ke judol dan pinjol. Ini jelas bisa merusak ekonomi masyarakat,” tukasnya.
Pria kelahiran Kertosono ini mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh upaya dari presiden Jokowi atau pemerintah yang membentuk satgas judi online.
“Ini bisa dikata jadi wabah yang ada di masyarakat yang perlu diberantas. Efeknya luar biasa,” tandasnya.
Masalah kedua, Istu menegaskan soal peredaran narkotika yang sangat meresahkan sekali.
“Jawa Timur peredarannya sekarang ini menduduki peringkat kedua secara nasional. Ini miris sekali bahkan survei BNND Jawa Timur tidak ada satu desapun di Jawa Timur yang tidak terjamah oleh narkoba. Bila tidak tertangani dengan baik, bisa merusak generasi muda sekarang ini sebagai generasi penerus bangsa,” terangnya.
Sedangkan untuk masalah ketiga, sambung mantan gubernur Akmil ini mengatakan adalah kewaspadaan terhadap adanya intoleransi.
“Dampak dari intoleransi ini, bisa berkembang terhadap Radikalisme dan tidak menutup kemungkinan akan berujung munculnya terorisme. Ingat beberapa tahun lalu pada tahun 2018 kalau tidak salah di Jawa Timur ada satu keluarga menjadi pelaku teroris dengan meledakkan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya. Begitu juga peledakan gereja di waktu yang sama,” jelasnya.
Oleh sebab itu pihaknya berharap agar masyarakat dan para orang tua ikut mewaspadai adanya tiga permasalahan sosial tersebut akan muncul kembali.
“Ini bisa menjadi wabah jika dibiarkan. Perlu adanya langkah-langkah pencegahan sejak dini dan peran keluarga atau orang tua dimaksimalkan agar hal tersebut bisa ditangkal sejak dini,” pungkasnya.(Yul)
