Mayor Laut Tembak Mati Spesialis Curanmor L300 di 88 TKP

  • Whatsapp

SURABAYA,beritalima.com –
Dua dari tiga pelaku curanmor yang menyantroni rumah di Jalan Simorejo 102 A, Sukomanunggal, Surabaya, ditembak oleh pemilik rumah yakni Mayor Laut (P) Tunggul Waluyo pada, Rabu (5/7/2017) sekitar pukul 01.00 WIB. Dua pelaku yang tertembak dan salah satunya dihajar massa akhirnya meninggal dunia.

Akhirnya Polisi berhasil mengungkap identitas pelaku yang sudah membawa keluar motor Honda Beat warna biru L 3605 WM milik korban yang menjabat sebagai Paopsjar Sekopaska Pusdiksus Kodikopsla Surabaya ini. Pelaku teridentifikasi setelah tim Inafis Polrestabes Surabaya melakukan olah TKP dan pemeriksaan tubuh pelaku yang tewas di TKP.

Dua pelaku yang tewas itu, yakni Abdul Aziz alias Aziz Sabrang (28), asal Desa Jadih, Socah, Bangkalan dan Nadi Binto (26), asal Desa Parceh, Socah, Bangkalan. Keduanya meninggal di dua tempat berbeda.

Aziz sendiri menghembuskan nafas terakhir setelah tertembak di bahu kiri dekat ketiak tertembus timah panas juga dihajar massa, sedangkan Nadi diketahui tewas saat melarikan diri dan jenazahnya sudah dimakamkan keluarganya di Desa Parceh.

“Pelaku Aziz ini merupakan DPO kasus curanmor roda empat L300 puluhan kali di Surabaya mulai awal 2016. Sekarang dia sering bermain curanmor roda dua, yang salah satunya di Jalan Simorejo,” sebut AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polsertabes Surabaya, Rabu (5/7/2017).

Shinto juga menjelaskan, sepak terjang Aziz dalam tindak kejahatan di Surabaya tidak asing lagi di mata anggota Polretabes. Dia merupakan teman atau satu komplotan Abdurrahman Soleh alias Qubaisy alias Sadeng yang ditembak mati tim polisi pada September 2016.

“Komplotan Azis dan Sadeng pernah terlibat baku tembak dengan polisi yang mencegatnya di Jembatan Suramadu Agustus 2016 lalu”,jelas Shinto kepada beritalima.com.

Saat itu ada Pak Agung Pribadi (mantan Kanit Resmob Polrestabes Surabaya) terkena tembakan senjata Air Softgun. Senjata itu juga akhirnya diamankan Polisi dari kejadian di Jalan Simorejo dan diyakini biasa digunakan komplotan Sadeng dan Azis.

Shinto menambahkan, Azis dan dua temannya beraksi di Jalan Simorejo dengan naik dua motor Honda Vario N 6538 HHG dan L 6691 VR. Azis dan Nadi Bento terkena tembakan dari korban yang mengetahui motor miliknya sedang dibawa keluar rumah.

” Nadi Bento dan temannya yang naik motor L 6691 VR melarikan diri,” tutur Shinto.

Kemudian, motor tersebut ditemukan petugas di Jalan Krembangan Barat Surabaya dengan ceceran darah di bagian belakang sisi kanan akibat dari pelaku ini juga terkena tembakan korban. Motor itu ditinggal begitu saja di Jalan Krembangan Barat.

Setelah di telusuri oleh petugas, motor itu ternyata hasil curian. Motor tersebut milik Juli Astuti, warga Sambikerep Surabaya yang dalam waktu dekat akan dipanggil untuk memastiakn apakah benar itu motor miliknya.

Setelah menemukan motor itu, dan dilakukan penyelidikan, petugas melacaknya ke keluarga Azis dan mendapat keterangan Nadi Bento yang merupakan teman Azis akhirnya meninggal dan sudah dimakamkan di kampung hamalannya di Socah, Bangkalan.

Teks foto: Satu diantara tiga pelaku yang tewas tertembak di TKP.

Reporter: Eko

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *