SIDOARJO. Beritalima. Com | Mbah Bandrio, nenek berusia 70 tahun, warga Desa Kraton, Kecamatan Krian tidak menyangka, rumahnya yang sangat sederhana itu kedatangan tamu Ning Sasha, Istri dari Bupati Sidoarjo Ahmad Mudlor dan dr. Hj. Sriatun, Istri Wakil Bupati Subandi. Selain memberikan bantuan sembako bagi warga kurang mampu yang terdampak pandemic Covid-19, kedatangan Ning Sasha dan Sriatun ke sejumlah rumah warga termasuk rumah Mbah Bandrio adalah bentuk dari rasa empatinya kepada warga kurang mampu.
Menurutnya, bukan hanya bantuan saja yang dikirim tapi alangkah baiknya bila pemerintah turun langsung menyapa dan menyambangi warga yang saat ini sedang dalam kesulitan ekonomi. Sabtu, (21/8/2021).
“Kami ingin masyarakat merasakan pemerintah hadir ditengah musibah pandemic Covid-19 ini. Pesan yang ingin kami sampaikan adalah bahwa mereka tidak sendiri, ada pemerintah yang hadir membantu meringankan beban ekonominya,” terang ning Sasha.
Sejak diberlakukannya PPKM Darurat, Ning Sasha bersama anggotanya di TP-PKK kabupaten Sidoarjo menggalang bantuan untuk disalurkan kepada warga kurang mampu yang terdampak pandemi. Gerakan ini awalnya hanya mentarget 500 paket sembako dari para stakeholder termasuk para pengusaha.
“Di luar dugaan kami, awalnya hanya ditarget 500 paket, tapi yang terkumpul jauh lebih banyak lagi, ada 2.000 paket yang berhasil terkumpul. Selain desa Kraton, juga desa Sidorejo, Jatikalang, dan Gamping masing-masing kita salurkan 50 paket,“ucap ucapnya.
Sementra itu, Mbah Bandrio tak kuasa mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih kepada pemerintah kabupaten dan perangkat desa Kraton, kecamatan Krian karena sudah memberikan bantuan. Bukan hanya itu, saja kedatangan Ning Sasha dan rombongan juga membuat dirinya terharu.
“Mbah, ini ada tamu dari kabupaten, Ibu Sa’adah istrinya Bupati Sidoarjo sama Ibu Sriatun Istrinya Wakil Bupati Sidoarjo,” terang salah satu perangkat desa Kraton yang mengantar rombongan ke rumah Mbah Bandrio.
“Mbah Sehat? Mbah mohon diterima bantuan sembakonya, mohon maaaf jumlahnya tidak banyak, semoga bisa membantu meringankan bebannya Mbah Bandrio,” kata Ning Sasha didampingi Sriatun.
“Alhamdulillah sehat, maturnuwun Nak sudah dibantu”, ujar Mbah Bandrio.
Mbah Bandrio sudah lama hidup sendiri karena ditinggal suaminya meninggal. Rumahnya tidak jauh dari kantor Balai Desa Kraton, meski jaraknya tidak terlalu jauh, untuk sampai ke rumah Mbah Bandrio Ning Sasha dan rombongan harus berjalan kaki sekitar 200 meter melewati beberapa gang sempit. (Kus).