SURABAYA, Beritalima.com-
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi tranding topic yang sangat menarik. Mengingat selama ini bidang pendidikan terlalu monoton dan tidak bervariasi.
Kehadiran Nadiem Makarim ini penuh inovatif, meskipun sering menimbulkan kontroversial. Dan dampak yang sangat signifikan dirasakan oleh sebagian besar mahasiswa, terutama mahasiswa yang dikaruniai kecerdasan dan kemampuan finansial yang memadai.
Kenapa Mahasiswa perlu ikut program Kampus Merdeka?
Pengalaman kegiatan praktik di lapangan yang akan dikonversi menjadi SKS
Eksplorasi pengetahuan dan kemampuan di lapangan selama lebih dari satu semester
Belajar, dan memperluas jaringan di luar program studi atau kampus asal menimba ilmu secara langsung dari Mitra berkualitas dan terkemuka.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester ganjil tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
“Kemendikbudristek berkomitmen untuk terus memberikan hak belajar kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang relevan sebagai bekal di dunia pascakampus. MBKM menjadi kebijakan pertama dalam sejarah, di mana fleksibilitas dan pengalaman itu terbuka luas dan dibiayai pemerintah,” jelas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Abdul Haris.
Dirjen Haris berharap para mahasiswa yang mendaftarkan diri mengikuti MBKM dapat mengikuti rangkaian proses yang disediakan oleh Kemendikbudristek.
“Saya ucapkan terima kasih atas antusiasme para pendaftar. Semoga harapan adik-adik mahasiswa agar MBKM terus ada dan berkelanjutan bisa selalu kami dukung,” kata Dirjen Diktiristek.
Tercatat sejak tahun 2021 sampai saat ini ada 404.155 mahasiswa yang menerima manfaat dari program MBKM dan terdapat hampir 30.253 praktisi telah berpartisipasi menjadi bagian dari MBKM, di luar program-program MBKM Mandiri yang dikelola masing-masing perguruan tinggi. Jumlah mahasiswa yang menerima bantuan pun meningkat tajam dari 2.390 di 2020 menjadi 324.871 mahasiswa di 2023.
“Akses ke kegiatan belajar di luar kampus juga sudah sangat merata. 1.695 perguruan tinggi telah membolehkan dan mengirim mahasiswanya belajar di luar kampus melalui program flagship Kampus Merdeka,” terang Dirjen Haris.
Selain itu, melalui MBKM jumlah kesempatan magang di perusahaan-perusahaan terbaik Indonesia menjadi banyak. Misalnya, Google Bangkit menerima lebih dari 12.134 mahasiswa, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menerima lebih dari 1.131 mahasiswa, dan BRI menerima lebih dari 686 mahasiswa.
Dari tahun ke tahun, akses ke perguruan tinggi terbaik di dunia semakin meningkat, di mana program IISMA memfasilitasi mahasiswa Indonesia Institusi top dunia seperti Yale University, University College London, Nanyang Technological University University of Pennsylvania, National University of Singapore, dan masih banyak lagi.
Apa itu Kampus Merdeka?
Program persiapan karier yang komprehensif guna mempersiapkan generasi terbaik Indonesia
Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.
“Kampus Merdeka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek, dengan memberikan hak kepada Mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama 1 semester, dan berkegiatan di luar perguruan tinggi selama 2 semester. Perguruan tinggi diberikan kebebasan untuk menyediakan kegiatan Kampus Merdeka yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswanya,” pungkas rektor universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak.(Yul)