Makassar Cancer Care Community (MC3) salah satu deklarator pembentukan Asosiasi Advokasi Kanker Perempuan Indonesia (A2KPI) di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Inisiatif pembentukan A2KPI karena pravelensi kanker perempuan terus meningkat dan menjadi kasus tertinggi di Indonesia ahirnya membawa beban sosial ekonomi yang besar.
Demikian ditegaskan Ketua MC3, Dr. Nurlina Subair, M.Si kepada media Jumat, (30/3/2018).
Dijelaskan, pembentukan wadah ini dirangkaikan diskusi bertema, Suara Penyintas Kanker Perempuan Satukan Suara untuk Penanganan Kanker Perempuan yang Lebih Baik.
Diskusi dan deklarasi A2KPI digelar di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa 27 Maret 2018, tandas Dosen Dipekerjakan Kopertis IX (DPK) di FKIP Unismuh Makassar ini.
Pendirian lembaga peduli kanker ini digagas 13 organisasi pasien kanker di antaranya;
Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Yayasan Kanker Indonesia – DKI Jakarta.
Yayasan Kanker Indonesia Pusat, Lovepink, Bandung Cancer Society, Yayasan Peduli Kanker Priangan (Priangan Cancer Care/PrCC), Think Survive.
Makassar Cancer Care Community (MC3), Meta Menggala, Pink Shimmer Inc, Reach to Recovery Surabaya, Bali Pink Ribbon, dan Cancer Innformation and Support Center, tandas doktor sosiologi PPs-UNM ini.
Misi diemban lembaga ini, percepatan upaya peningkatan usaha pencegahan dan perawatan kanker khususnya kanker perempuan dan akhirnya menurunkan angka kematian akibat kanker perempuan Indonesia.
Turut hadir dalam deklarasi, H.Syamsul Bahri, MSc (Komisi IX DPR-RI) , Purwanto SE, MSC (Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaan Kementrian Keuangan), tandas dosen luar biasa di S2 IPS PPs-UNM ini.
Prof Dr.dr. Suhartati Gondowiharjo (Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional). Acara dibuka Menteri Kesehatan RI diwakili, dr. Asyikin Iman Daclan, MHA. (yahya)
