MDW Desak Polres Sampang Tangkap Pelaku Dugaan Pencabulan Remaja di Robatal

  • Whatsapp

SAMPANG, BeritaLima.com – Kasus dugaan pencabulan dan persetubuhan terhadap seorang gadis berusia 17 tahun di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, menuai sorotan tajam dari Madura Development Watch (MDW) Sampang. Organisasi pemantau kebijakan publik itu menyoroti lambannya penanganan kasus oleh aparat kepolisian.

Korban diduga menjadi sasaran tindakan bejat oleh seorang pria berinisial BS, yang disebut-sebut sebagai warga Kecamatan Ketapang. Kasus tersebut dilaporkan ke Polres Sampang pada Rabu, 30 Juli 2025.

Ketua MDW Sampang, Siti Farida, mendesak aparat kepolisian, khususnya Kapolres Sampang, untuk segera menindaklanjuti laporan dan menangkap pelaku. Menurutnya, keterlambatan dalam penanganan kasus rawan memberi celah bagi pelaku untuk melarikan diri.

“Kami meminta kepolisian, khususnya Kapolres Sampang, bertindak cepat agar pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Siti Farida, Sabtu (2/8/2025).

Ia juga mengkritik keras respons lambat dari pihak kepolisian yang dinilainya berpotensi ditafsirkan sebagai bentuk perlindungan terhadap pelaku.

“Jika pelaku pencabulan atau persetubuhan tidak segera ditindak oleh pihak berwenang, maka sama saja Polres Sampang melindungi pelaku,” tambahnya.

Aktivis perempuan itu menegaskan bahwa keterlambatan penanganan kasus tak hanya melukai rasa keadilan korban, namun juga memperburuk situasi dengan memberi peluang bagi pelaku untuk menghilangkan barang bukti atau bahkan mengulangi perbuatannya.

“Lambannya respons aparat bisa dianggap sebagai bentuk pembiaran terhadap kekerasan seksual. Ini adalah bentuk pengabaian terhadap keadilan dan perlindungan korban,” ujarnya.

Siti Farida mengingatkan, kredibilitas Polres Sampang sedang dipertaruhkan dalam penanganan kasus ini. Ketidaktegasan aparat akan berdampak pada menurunnya kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.

“Jika polisi tidak mampu bertindak cepat dan profesional dalam kasus-kasus seperti ini, maka kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum akan semakin tergerus,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Sampang belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penanganan kasus tersebut. (FA)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait