SURABAYA, beritalima.com – Ekspor Jawa Timur pada Mei 2017 naik 3,67 persen dari 1,622 miliar dollar AS pada April 2017 menjadi 1,681 milyar dolar AS pada Mei 2017. Selain itu, Ekspor non migas Jawa Timur juga terus membaik.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono dikantornya Surabaya, Senin (19/6) mengatakan, secara kumulatif nilai ekspor Januari sampai Mei 2017 turun 4,74 persen dibanding ekspor periode yang sama pada tahun 2016 yang mencapai 8,380 milyar dolar AS.
Sedangkan ekspor migas pada bulan Mei mencapai 94 juta dolar AS atau naik 62,94 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya mencapai 57 juta dolar AS. Secara kumulatif, ekspor migas selama bulan Januari – Mei 2017 naik rata-rata mencapai 50,30 persen atau mencapai 502 juta dolar AS dibanding dengan ekspor migas periode yang sama pada tahun 2016 yang hanya mencapai 344 juta dolar AS.
Untuk ekspor non migas Jawa Timur pada Mei 2017 naik 1,48 persen dari 1,564 miliar dolar AS pada April 2017 menjadi menjadi 1,587 miliar dolar AS pada Mei 2017. Ekspor non migas tersebut didominasi oleh perhiasan/permata dengan nilai 240 juta dolar AS, disusul lemak dan minyak hewan/nabati senilai 120 juta dolar AS, tembaga sebesar 115 juta dolar AS, kayu dan barang dari kayu sebesar 115 juta dolar AS serta ikan dan udang sebesar 102 juta dolar AS.
Secara kumulatif periode Januari sampai Mei 2017 ekspor non migas Jawa Timur mencapai 7,481 miliar juta dolar AS atau turun 7,03 persen dibanding ekspor non migas periode yang sama tahun 2016 yang telah mencapai 8,046 milyar juta dolar AS. Negara tujuan ekspor produk non migas Jawa Timur pada bulan Mei 2017 yang terbesar adalah Jepang dengan nilai ekspor mencapai 268 milyar juta dolar AS.
Sedangkan untuk negara ASEAN tujuan ekpor komoditi non migas utama Jawa Timur adalah Malaysia dengan nilai ekspor mencapai 115 milyar juta dolar AS. Sementara untuk negara Uni Eropa tujuan utama ekspor Jawa Timur ialah Belanda dengan nilai ekspor sebesar 34 milyar juta dolar AS.
Secara komulatif periode Januari sampai Mei 2017, ekspor non migas Jawa Timur mencapai 7,481 miliar juta dolar AS atau turun 7,03 persen dibanding ekspor non migas periode yang sama tahun 2016 yang telah mencapai 8,046 milyar juta dolar AS. Negara tujuan ekspor produk non migas Jawa Timur pada bulan Mei 2017 yang terbesar adalah Jepang dengan nilai ekspor mencapai 268 milyar juta dolar AS. Sementara impor Jawa Timur Mei 2017 naik 18,89 persen. Dari 1,651 miliar dolar AS pada April 2017 naik menjadi 1,963 miliar dolar AS pada Mei 2017.. Sedangkan impor migas Jawa Timur bulan Mei 2017 mencapai 236 juta dolar AS atau naik 9 juta dollar AS dibandingkan nilai impor pada April 2017 yang hanya 227 juta dolar AS.
Sedangkan selama Januari hingga Mei 2017 impor gas mencapai 1,472 milyar dolar AS dibandingkan impor migas diperiode yang sama tahun 2016. Immpor non migas Jawa Timur bulan Mei 2017 mencapai 1,727 miliar dolar AS dibandingkan impor non migas bulan April 2017 yang hanya 1,424 miliar dolar AS.
Selama bulan Mei 2017 impor non migas Jawa Timur didominasi oleh besi dan baja dengan nilai 173 juta dolar AS, berikutnya mesin- mesin/peralatan mekanik sebesar 171 juta dolar AS, bungkil industri makanan 117 juta dolar AS, plastik dan barang dari plastik sebesar 108 juta dolar AS dan gandum- ganduman sebesar 97 juta dolar AS. Selama Mei 2017, dilihat menurut negara asal impor barang, Tiongkok masih merupakan negara pemasok barang impor non migas Jawa Timur terbesar dengan nilai 512 juta dolar AS.
Sementara untuk negara ASEAN asal barang impor non migas terbesar adalah Thailand dengan nilai impor mencapai 88 juta dolar AS. Sedangkan untuk negara Uni Eropa asal barang terbesar adalah Jerman dengan nilai sebesar 48 juta dolar AS. (ryo/upn)