ACEH, Beritalima.com-Pemerintah Aceh terus melakukan berbagai upaya dalam melahirkan aparatur pemerintahan yang berkualitas untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, Hal tersebut disampaikan oleh Asisten III, Bidang Administrasi Umum Setda Aceh, Syahrul Badruddin MSi yang mewakili Sekretaris Daerah Aceh pada penutupan Diklat Kepemimpinan.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Aceh adalah dengan melaksanakan diklat kepada para pejabat di tingkat eselon IV dengan tujuan melahirkan para aparatur sipil negara yang memiliki kompetensi dan kecakapan dalam melaksanakan tugas yang diberikan,juli 2016.
“Dengan demikian tanggungjawab yang dijalankan dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien, jujur, transparan dan akuntabel agar cita-cita kita dalam menciptakan pemerintahan yang baik di lembaga birokrasi dapat tercapai,” kata Sekda.
“Saudara-saudari adalah masa depan untuk penggerak kekuatan di lembaga Pemerintahan di Aceh. Oleh sebab itu persiapkan diri dengan baik, jadilah aparatur yang cerdas, cekatan, jujur, disiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi,” kata Sekda dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten III, Syahrul Badruddin.
Sebagai pimpinan di lembaga Pemerintahan Aceh, Sekda mengucapkan Selamat kepada 60 orang peserta Diklat PIM IV, Angkatan I dan II, Tahun 2016 yang telah mengikuti kegiatan pelatihan selama 893 jam di BKPP Aceh.
Menurut Sekda, ada tiga substansi penting yang yang patut menjadi bekal para peserta dalam menjalankan tugas sebagai aparatur sipil negara. Pertama, Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan masyarakat dan negara.
Kedua, kompetensi teknis, manajerial dan kepemimpinan. Substansi yang terakhir adalah efesiensi, efektifitas dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerja dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya.
Terkait hal tersebut, Sekda mengatakan dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, terdapat penekanan pada kualitas kerja, integritas dan skill. Karena itu, Sekda berharap para peserta Diklat PIM IV mampu membuat perubahan nyata sehingga mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Tuntunan professionalitas dalam melakukan pekerjaan pemerintahan tambah Sekda menjadi semakin penting, apalagi dalam era globalisasi yang berlangsung saat ini yang mengharuskan para aparatur pemerintahan untuk dapat bersaing secara global dalam berbagai bidang.
“Ibarat kereta api, posisi pemerintah adalah lokomotif sebagai motor penggerak agar bisa bersaing dalam kompetisi itu. Hanya dengan aparatur yang berkualitas, maka daya gerak itu akan mampu kita perkuat,” kata Sekda,’’(**)