Melangkah Dari Titik Nol, Figur Visioner Sukses Duduki Sampang 1

  • Whatsapp

SAMPANG, BeritaLima.com – Terlahir 17 Agustus 1972 ditengah-tengah keluarga sederhana dari pasangan H.Hasan Basri yang berprofesi sebagai kepala sekolah dan Hj.Siti Subaidah ibu rumah tangga, dan mengenyam pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Sampang. H.Slamet Junaidi sukses duduki jabatan sebagai Bupati Sampang.

Berikut histori singkatnya yang bisa dijadikan inspirasi. Saat menduduki meja sekolah SMA, H.Slamet Junaidi muda ditinggalkan ayah tercintanya tepatnya tahun 1986 disitulah awal titik perjuangannya dimulai, karena selain tidak memiliki orang tua , kala itu dibebani oleh tanggungan yang harus dibayarkan kepada salah satu Bank.

Aba Idi menceritakan, setelah kejadian tersebut tepatnya tahun 1988 dengan modal nekat dan membawa uang sebesar 26 ribu ia memberanikan diri berangkat ke Jakarta, dan seiring dengan berjalannya waktu pada tahun 1991 ia berhijrah ke Bogor tepatnya di Gunung Putri dan membuka usaha namun mengalami kegagalan, meskipun demikian hal itu tidak menjadikannya putus asa, dia bangkit kembali dengan bekerja menjadi kuli dan sopir angkut palet kala itu.

“Di tahun 1994 saya menikah dengan seorang gadis asal Bogor dan tahun 1996 mulai merajut usaha besi tua dan disitulah awal langkah sukses dimulai, sehingga pada tahun 2013 saya mencoba mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pusat mewakili dapil 11 Madura dari partai Nasdem dan sukses menjadi anggota DPR pusat periode 2014 – 2017,” Katanya.

Memasuki tahun 2017 ia berkeinginan untuk mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah kabupaten Sampang, karena menurutnya sebagai putra daerah yang lahir dan besar di kota Bahari itu, dia merasa terpanggil untuk terlibat dan berbuat langsung kepada masyarakat Sampang khususnya.

Dengan ucapan syukur, dia lolos menjadi pemenang dari kontestasi tersebut meskipun harus melalui Pemilihan Suara Ulang (PSU) “Kami menang dengan perolehan suara kemenangan 4445, namun Mahkamah Konstitusi (MK) berkata lain, kita harus lakukan pemilihan ulang se-kabupaten, akan tetapi kami tetap menang dengan selisih 11% atau sekitar 61000 dan resmi dilantik akhir Januari 2019 sebagai Bupati Sampang,” Jelasnya.

“Alhamdulillah kami bisa menjalankan tugas sebagaimana yang sudah menjadi sumpah jabatan saat dilantik dan kami memiliki tujuan bagaimana kita termotivasi, terlibat, berbuat kepada sesama dengan niatan ibadah, hanya itu,” Imbuhnya.

Selanjutnya, dalam kepemimpinannya  ada beberapa hal yang ia haramkan, diantaranya jual beli jabatan dengan tujuan  ingin mereformasi sistem birokrasi, karena menurutnya mesin Pemerintah daerah itu ada pada birokrasinya, bagaimana bisa suatu pemerintahan berjalan maksimal jika mesinnya tidak sehat, maka dari itu ia lakukan pembenahan sistem dengan catatan tanpa mahar.

“Setelah itu,  kami imbau dan wajibkan kepada seluruh dinas agar membuat program yang pro dengan masyarakat dan bermanfaat dengan landasan niat ibadah agar bermanfaat bagi sesama. Tentunya kami sebagai manusia juga mempunyai tujuan, dan tujuan kami hanya ingin berbuat kepada sesama, kalau masalah karir kami jalani bagaikan air yang mengalir, kalau mau sukses jangan takut untuk melangkah, insya Allah nanti akan menemukan jalan dan itu yang kami lakukan,” Tegasnya.

Ia kembali menceritakan satu pengalaman hidupnya, dimana satu kejadian yang menjadi pengalaman menarik yang selalu diingatnya, yakni saat saudara perempuannya menjelang wisuda, “Mbak saya kuliah di IKIP malang, saat itu mau wisuda gak ada uang, sehingga kami menjual kursi seharga 600 ribu waktu itu, dan uang itulah yang kami jadikan biaya untuk menghadiri wisuda saudara kami,” Ucapnya.

“Sebenarnya banyak hal yang kami jadikan motivasi, termasuk pesan dari bapak ” JADILAH PETARUNG SEJATI” dan dari ibu kami sebelum beliau meninggal dunia di tahun 2007 lalu, kami sering menjadikannya tempat curhat, dan saya menganggap bahwa sebagai anak kita tidak akan mampu membalas jasa orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan kami, kami selalu bersama dengan ibu sekalipun saat itu sempat berpisah karena harus bekerja sebagai TKW walaupun melalui surat,” Imbuhnya.

Terakhir Aba Idi memberikan kunci sukses dari perjalanan hidupnya sebagai motivasi, yakni pertama adalah prinsip hidup intinya jadilah diri sendiri jangan jadi orang lain artinya sekalipun kita bergaul dengan siapapun, pemakai narkoba ataupun maling, saat kita punya prinsip hidup kita tidak akan terkontaminasi. Kedua adalah komitmen hidup, artinya ketika kita punya janji maka itu harus dilakukan tidak mencla mencle, kalau A ya A kalau B ya B. Ketiga adalah tujuan hidup, artinya kita harus bisa memperbaiki diri, berbuat dan evaluasi diri agar bisa mencapai tujuan kita.

Sementara itu, memasuki usianya yang ke-48 bersamaan dengan HUT RI ke-75 banyak harapan dan doa masyarakat Sampang yang diberikan kepadanya agar membawa kota Bahari ke arah yang lebih baik lagi. (FA)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait