Oleh :
Rudi S. Kamri
Beredar di group WA :
“Allah SWT telah menunjukkan kepada kita saat Debat Capres kemaren ternyata selama debat KH Ma’ruf Amin kencing melalui selang dimana kantong kencingnya dipegangi ajudannya. Ini memang rencana Jokowi mengapa memilih KH Ma’ruf Amin yang sudah tua dan sakit-sakitan menjadi wakilnya, karena di tengah jalan nanti posisi KH Ma’ruf Amin akan digantikan Ahok si penista agama yang baru bebas dari penjara.”
(Ada ilustrasi foto editan kasar KH Ma’ruf Amin berdiri saat debat dengan ditambah selang menjuntai dari balik sarungnya)
Ada lagi yang beredar di group WA :
“Saat Jokowi menang akan dibuat Undang- undang yang memperbolehkan TKA asing khususnya China datang ke Indonesia. Jadi diperkirakan jumlah TKA China tahun 2024 nanti akan melebihi jumlah umat Islam di Indonesia”
Berita yang tidak masuk akal sehat dan nalar orang waras tersebut di atas masif beredar di group WA kubu sebelah. Dan masih banyak berita bohong lagi. Jangan tanya akurasi kebenaran berita atau validitas nilai beritanya, karena memang sengaja dibuat untuk mengacaukan logika dan nalar masyarakat. Bagi kelompok yang melek informasi tentu saja akan menganggap berita itu SAMPAH. Tapi bagi masyarakat di daerah yang buta informasi dan buta peraturan serta perundang-undangan, berita-berita HOAX tersebut bisa dianggap suatu kebenaran.
Pertanyaannya, apakah mungkin berita palsu, fitnah dan ujaran kebencian yang mengalir secara masif dan sistematis ke masyarakat tersebut hanya diproduksi dan inisiatif murni para pendukung Si Lenong dan si Bangau ?
SAYA TIDAK PERCAYA !!!
Saya haqul yaqin, hal tersebut merupakan sebuah industri kebohongan yang telah didisain dan direncanakan secara matang oleh kelompok Kubu Lawan Jokowi. Sama seperti Hoax Ratna Sarumpaet, 7 Kotak Suara Palsu dan ribuan HOAX lainnya. Mereka saya yakini saat ini telah merubah pola sentralistik industri kebohongan mereka seperti menggunakan media abal-abal Obor Rakyat dan Saracen menjadi industri-industri kecil yang bersifat desentralisasi. Kebohongan-kebohongan tersebut disebar dalam group-group kecil secara rapih dan terorganized seolah-olah tidak ada kaitannya dengan pusat. Padahal saya yakin “grand design” dan “master mind” industri kebohongan mereka ada di tingkat pusat.
Kebusukan mereka sudah menjadi keniscayaan yang sangat memprihatinkan. Bawaslu dan KPU tidak mungkin bisa mengendus kelakuan busuk mereka karena dua lembaga ini hanya bersandar pada aturan formalistik yang kaku. Aparat kepolisian pun juga setali tiga uang. Dan upaya menghancurkan Indonesia dengan cara ala Pilkada Jakarta terus akan dimainkan. Dan pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang tertipu dan terperdaya oleh ulah busuk kelompok Lenong dan Bangau ini.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk membendung gerakan mereka ?
Banyak cara sebenarnya yang bisa kita lakukan diantaranya :
PERTAMA
Kuasai laman berita di WA dengan informasi yang benar untuk mengcounter kebohongan mereka. Lakukan penyusupan ke group-group WA mereka. Jangan mengcounter kebohongan mereka melalui Group karena anda pasti akan dengan mudah dikeluarkan dari group tersebut. Tapi lakukan klarifikasi melalui chatting langsung (japri) ke semua anggota group WA.
Untuk FB kekuatan kubu Jokowi relatif berimbang dengan kekuatan mereka.
KEDUA
Kita perbanyak frekuensi postingan dari kubu Jokowi yang keras dan menyerang mereka. Ini strategi “negative campaign” untuk menguliti kebusukan mereka khususnya tentang rekam jejak si Lenong dan si Bangau. “Negative Campaign” sangat berbeda dengan “Black Campaign” yang bersandar pada kebohongan dan fitnah. Kalau “negative campaign” bersumber dari kenyataan sejarah yang sebenarnya. Diantarany, kita kuliti kelakuan kejam si Lenong saat menjadi otak penggerak PENCULIKAN aktivis, dll.
KETIGA
Kita perbanyak turun blusukan ke masyarakat akar rumput di daerah dan lingkungan kita masing-masing. Bawa alat peraga kampanye yang sederhana. Jangan menggunakan bahasa yang terlalu tinggi seperti analisa hutang negara, pengambilalihan Freeport atau pembangunan infrastruktur yang mereka tidak bisa menjangkau dan mereka tidak rasakan secara langsung. Gunakan 5 program unggulan Jokowi untuk masyarakat seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Sertifikasi Tanah, Program Keluarga Harapan (PKH) dan program Beras Sejahtera (Rastra) sebagai basis informasi dan harapan nyata yang akan mereka nikmati kalau Jokowi menjabat Presiden lagi.
KEEMPAT
Kita lakukan secara masif, sistematis dan sporadis GERAKAN COBLOS JOKOWI 2019. Berikan kepada masyarakat cinderamata suatu barang murah tapi sangat berguna bagi mereka seperti KANTONG BELANJA JOKOWI RAMAH LINGKUNGAN atau barang lain yang sangat bermanfaat bagi mereka. Agar bisa menjadi pengingat mereka untuk mencoblos Jokowi.
Militansi pendukung Jokowi sangat diperlukan. Kita jangan bertumpu pada gerakan dan program TKN pimpinan Erick Thohir yang sampai sekarang belum jelas bentuknya. Saya TKN punya program menyanyi massal, itu juga program bagus untuk menjangkau milineal dan masyarakat perkotaan meskipun menurut saya tidak akan efektif menjangkau masyarakat di kota kecil dan pedesaan.
Sisa waktu yang tidak banyak harus kita gunakan semaksimal mungkin. Kita harus mengejar ketinggalan dari kubu lawan Jokowi yang sudah jauh-jauh hari melakukan hal itu. Tapi kita harus optimis, karena kita adalah kelompok KEBENARAN yang sudah pasti akan mendapatkan ridho dan rahmat dari Allah SWT.
Pertanyaan terakhir saya, kemana para buzzer Jokowi ? Tidurkah mereka ?
Salam SATU Indonesia
25012019
#2019JokowiPresidenRI
#2019CoblosJokowi
#IndonesiaMajuBersamaJokowi