Dalam pelayaran etape ke-7 Satgas Operasi Bima Suci (OBS) 2020 yang melewati laut Cina Selatan dan Laut Sulu dengan melintasi selat Tawitawi (Philipine) memiliki kerawanan tinggi akan ancaman teroris Abu Sayaf, oleh sebab itu Komandan KRI Bima Suci selaku Komandan Satgas OBS Letkol Laut (P) Waluyo, S.H., M.Tr.Hanla memberlakukan “Peran Jaga Perang” selama pelayaran saat melintasi perairan laut Sulu.
Dalam kondisi aman, dinas jaga laut KRI Bima Suci diterapkan dalam tiga divisi (A, B dan C). Namun dalam situasi “Peran Jaga Perang” seluruh personel diberlakukan Peran Jaga Perang Lambung Kanan dan Kiri (6 jam sekali) dengan dilengkapi senjata, rompi anti peluru dan helm tempur dengan posisi siap tempur pada pos tempur yang terbagi menjadi 3 (haluan, tengah dan buritan).
Komandan Satgas OBS selaku Perwira Jaga Peran Jaga Perang Lambung Kanan (PKU) terus melaksanakan pengecekan masing-masing personel di masing-masing pos tempur berikut Tim Pasukan khusus yang bertindak selaku sniper di round house deck guna memastikan kesiagaan prajurit tetap waspada.
Letkol Waluyo-sapaan karib Komandan Satgas OBS menyampaikan “Pemberlakuan Peran Jaga Perang dalam pelayaran ini sebagai bentuk kesiap siagaan Satgas OBS 2020 terhadap kemungkinan timbulnya ancaman selama pelayaran, sekaligus sebagai pembelajaran kepada para Taruna yang melaksanakan Lattek KJK tentang tata cara pelaksanaan Peran Jaga Perang dalam tugas operasi”, pungkas Dansatgas.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa selama pelaksanaan “Peran Jaga Perang” tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat sesuai penekanan Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, S.Pi., M.M. kepada Komandan Satgas OBS guna mencegah penularan Covid-19.