JAKARTA, beritalima.com – Banyak yang mencibir perjuangan Wulan Yanuk Muchlis, sebagai pejuang UKM. Lantaran bantu menjual produk yang dititipkan dari para UKM melalui grup WAnya, tidak mengambil keuntungan sedikitpun bahkan menaikan harganya pun tidak pernah. Intinya ia bertugas untuk mempertemukan antara produsen dan konsumen, dan juga antara produsen dan reseller
“Banyak yang mencibir perjuanganku. Jualan kok gak ambil untung. Ngapain mau – maunya ngurusin pedagang dan lain – lain. Ketika aku baik dan tulus rejeki pasti mengikuti walaupun tidak dikasih langsung berupa uang dan lain – lain, seperti inilah bentuk rejeki yang selalu mengikutiku. Hidup harus berkarya, ketika aku baik sama UKM bukan berarti UKM harus baik ke aku lagi. Tidak itu, tapi karena hidup harus baik,” tandasnya kepada beritalima.com, Senin dini hari, (3/9/2018), di Jakarta.7
Dalam testimoninya, ia menjelaskan bahwa di tengah hidup dengan budaya cuek kepada sesama katanya, ia akan membuktikan bahwa masih ada orang yang mau peduli dengan rakyat kecil. Dengan seiring waktu ucapnya, mulai banyak orang yang menawarkan kebaikan mau bantu perjuanganku, walau sampai saat ini belum semua diterima.
“Selama masih bisa ku Handle, ya ku kerjakan sendiri. Berjuang di UKM butuh orang yang bisa bantu diperijinan. Aku rakyat biasa, tak punya akses ke sana. Aku gak bisa adain bazaar gratis yang besar, yang bisa ada di Jatim, Jateng, dan seluruh Jakarta. Yang gabung di group ku anggota mulai banyak,” jelasnya.
Masih diucapkan Wulan, sebagai pejuang UKM, mengakui uangnya sudah menipis, dan merasa tidak tega bila menarik pungutan apapun ke UKM. Namun ia tetap bersemangat, untuk membantu para UKM atas panggilan hatinya.
“Hanya hati, waktu, dan pikiran, yang masih bisa ku berikan buat UKM. Rumahku jadi tempat penitipan produk anggota yang mau ikut kurasi di beberpa tempat. Beberapa kegiatan hari ini, membeli produk UKM dan mencarikan info tentang Bazaar. Semua ku lakukan di sela jam tugasku sebagai ibu rumah tangga,” imbuhnya.
