PAMEKASAN, Beritalima.com | Aksi demo yang terjadi di depan pintu masuk pagar Bank BNI di Jalan Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, di warnai cekcok mulut antara pihak penanggung Jawab Bank BNI dan salah satu orator aksi.
Pasalnya ketika aksi tersebut awalnya berjalan lancar hingga semua tuntutan serta aspiranya disampaikan oleh para orator aksi. Tiba-tiba situasi kian berubah menjadi memanas hinggga sempat terjadi adu mulut.
Awalnya ketika orator aksi menyebut secara jelas dua nama oknum Bank BNI yang harus bertanggung jawab atas temuan data yang diduga amburadur serta dinilai ada main mata antara pihak Bank dengan Agen Bantuan Pangan Non Tunai(BPNT), yang penyalurannya melalui E-Warung dinilai tidak sesuai dengan Pedoman Umum(Pedum).
“Dua orang oknum penanggung jawab dari pihak Bank BNI harus bertanggung jawab atas dugaan temuan kami di lapangan. Dan kami sebutkan namanya sekarang di sini, adalah Beni dan Khotib,”ucap Abdurrahman, salah satu orator aksi di depan pagar Bank BNI. Kamis(24/09/2020), siang.
Tiba-tiba datanglah yang menyebut dirinya bernama Khotib dengan suara lantang sambil mengacungkan tangan kepada para aksi.
” Ya saya yang bernama Khotib, di sini,”ucap dengan sorotan tajam menatap para aksi.
Disela-sela jawaban Khotib, menegaskan, akan menindak tegas dan menutup para agen kalau memang tidak sesuai dengan aturan.
” Saya tegas akan menutup dan menindak tegas mereka para agen yang menyalahi aturan. Dan untuk penyaluran di bulan berikutnya Bulan Oktober saya tutup. Cacat ya. Sekarang mana datanya serahkan dan tunjukkan kalau itu memang benar,”terang dengan suara keras sambil menunjuk.
Namun hal itu langsung diamini oleh Abdurraham, untuk mengajak ke lokasi dan menutup para agen yang tidak sesuai dengan Pedum yang dinilai menyalahi aturan. Dan seketika Khotib, tidak bisa berkutik hingga terkesan beralibi.
“Merdeka ayo langsung ikut saya ke lokasi dan anda langsung eksekusi para agen itu. Dan kita buktikan sekarang. Kalau terbukti temuan kami, maka anda harus siap tanggalkan jabatannya dan bank BNI juga mundur. Karena masih banyak bank-bank lainnya yang profesional,”jawabnya.
Dan hal tersebut Khotib, meminta waktu sesuai apa yang menjadi negosiasi bersama di dalam aksi.
” Tunggu dulu, kan 2×24 Jam hari Senin, saya akan tetap tegas tetap akan menutup Agen tersebut. Dan sekarang mana datanya biar saya lihat,”pintahnya.
Disela-sela perdebatan, ada pihak Bank yang mencoba merayu dengan mengajak para aksi untuk berbicara di dalam saja.
” Mas-mas, ayo masuk aja kita bicara di dalam,” pinta salah satu orang yang berseragam batik.
Dan ajakan itu tidak di grubris oleh masa aksi. Dan Arman sapaan akrabnya tetap bersikukuh untuk meminta penjelasan dari Khotib selaku penanggung jawab dari pada Agen BPNT di Kabupaten Pamekasan.
“Banyak agen yang tidak punya toko padahal syarat utama jadi agen itu harus memiliki toko yang sedang berjalan usahanya. Tapi nyatanya apa di bawah. Lantas kemana selama ini,”terang Rahman.
Perlu diketahui bersama pihak aksi berjanji akan melakukan aksi kembali kalau tuntutanya tidak dipenuhi dalam waktu 2×24 jam.
Menurutnya syarat jadi agen harus punya kariteria. punya toko baik toko kelontong dan perancangan.
“Kami menuntut, ganti penanggung jawabnya dan ganti semua agen yang bermasalah.
Dan saya tunggu 2X24 jam, jika tuntutan
kami tidak dipenuhi maka kami akan turun aksi lagi sampai BNI tidak menjadi Bank penyalur. Karena banyak bank lain. Dan di pedoman umum (pedum) tidak harus BNI yang menjadi Bank penyalur,”pungkas Arman.