Memanfaatkan Semiotika Teknologi Pada Aplikasi Zoom Untuk Pembelajaran Daring

  • Whatsapp

Oleh: Zulkifli Ihza Mahendra *

Pandemi Covid-19 telah terjadi di seluruh belahan dunia. Di Indonesia, banyak sekali yang terkena dampak dari Pandemi ini khususnya dalam sektor Pendidikan, yaitu pemerintah melakukan himbauan terhadap seluruh sekolah untuk menerapkan metode pembelajaran secara daring yang dimana seluruh guru dan siswa harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Dalam hal ini, pemanfaatan teknologi sangat dibutuhkan oleh guru. Guru diminta untuk lebih kreatif dalam memberikan materi pada pembelajaran daring, seperti menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran yang menarik serta merancang atau menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan saat ini, sehingga siswa dapat menangkap pelajaran dengan maksimal tanpa merasa bosan.

Banyak sekali aplikasi-aplikasi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajar. Bahkan, aplikasi tersebut secara gratis dapat digunakan untuk berbagai macam proses pembelajaran, seperti memberikan penjelasan secara langsung terhadap materi yang ingin diajarkan kepada siswa, serta memberikan materi tertulis, tugas, umpan balik, dan nilai melalui menu yang sudah disediakan pada aplikasi tersebut.

Zoom Meeting merupakan salah satu dari banyak aplikasi yang cukup populer digunakan di masa pandemi Covid-19. Melalui aplikasi ini, seseorang dapat menggunakannya untuk pembelajaran daring, rapat secara daring, video conference, dan lain-lain. Dalam menggunakan aplikasi ini di sebuah pembelajaran daring, guru dan siswa harus lebih memahami segala sesuatu hal pada proses pemahaman materi pembelajaran yang sedang disampaikan oleh guru.

Hal tersebut dikarenakan banyaknya tanda-tanda yang muncul untuk memberikan sebuah makna kepada seseorang, yang biasa disebut sebagai Semiotika. Dalam literatur, semiotika pada umumnya didefinisikan sebagai ilmu tentang suatu tanda dimana yang dimaksud tanda tersebut bermacam-macam asalkan dapat menginterpretasikan suatu makna/arti.

Semiotika teknologi pada aplikasi Zoom Meeting adalah seperti sebuah suara, tulisan, simbol, gambar, ikon, dan bentuk abstrak lainya. Penggunaan tanda-tanda tersebut mengandung suatu makna yang tersebunyi di dalamnya. Misalnya, adanya sebuah ikon mikrofon dan kamera pada saat melakukan video conference pada pembelajaran daring menandakan sebuah makna bahwa seorang guru atau siswa yang ingin berbicara dan membagikan gambar kepada orang lain dapat menggunakan ikon tersebut.

Selanjutnya, adanya emoticon ‘raise hand’ pada menu reactions memudahkan siswa jika ingin bertanya pada saat pembelajaran daring berlangsung. Cara tersebut dapat menjadi salah satu cara yang lebih sopan daripada siswa harus memotong pembiacaraan seseorang. Dengan emoticon tersebut, siswa juga dapat memberikan sebuah apresiasi terhadap penjelasan guru atau jawaban dan pendapat siswa dengan menggunakan emoticon ‘heart’, ‘thumbs up’, dan ‘clap’.

Selain itu, adanya menu chat juga dapat menimbulkan tanda-tanda yang berarti sebuah makna, contohnya ketika guru memberikan dokumen-dokumen pembelajaran dan siswa membagikan link materi atau absensi kepada siswa lainnya tanpa memeberikan penjelasan apapun. Jika mereka mengerti apa yang dimaksud, makan semotika yang diberikan memiliki sebuah makna dan makna tersebut telah tersampaikan dengan baik. Contohnya, siswa membuka dan membaca materi dari dokumen pembelajaran yang telah diberikan, dan mereka membuka link yang diberikan dan mengisi daftar kehadiran.

Fitur yang diberikan pada Aplikasi Zoom Meeting di atas merupakan bagian dari unsur semiotika teknologi dimana memiliki makna dan kegunaannya masing-masing. Pemanfaatan aplikasi Zoom Meeting ataupun aplikasi virtual lainnya menjadi sebuah tempat dimana munculnya banyak semiotika teknologi.s Dengan kata lain, penggunaan unsur semiotika teknologi sangat penting pada proses pembelajaran secara daring. Semakin banyaknya semiotika teknologi yang ada dalam proses pembelajaran daring, sangat bermanfaat sekali untuk mengembangkan pemahaman antara guru dan siswa, agar proses pembelajaran berjalan dengan maksimal. Sehingga, materi pelajaran yang diberikan oleh guru akan mudah dipahami oleh siswa dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

* Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Sekolah Pascasarjana UHAMKA.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait