HALUT, beritaLima, com – Karteker Ketua KNPI Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Ismail Alaudin menjawab tudingan Zhulkifli Djafar mantan ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Soal kinerja panitia dan karteker dalam kesiapan Musda ke – IV Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI yang diberitakan pada beberapa media online pada Kamis 01April 2021 kemarin, Dirinya mengklaim bahwa Zhulkifli telah keluru dalam pemberitaan tersebut.
Pasalnya mantan ketua tersebut telah membongkar kegagalan dirinya sendiri kepada publik kenapa tidak, keterlambatan konsolidasi Rapimpurda dan Musda DPD KNPI Haltim, termasuk kelalaian Zhulkifli yang dijadikan sebagai pekerjaan rumah (PR), selain itu selama Zhulkifli memimpin DPD KNPI tidak pernah membentuk DPK disetiap kecamatan dan KNPI pada masanya dianggap vakum, hanya mengutamakan urusan pribadi dari pada organisasi yang dipimpinya.
Sementara itu, karteker ketua DPD KNPI Haltim, Ismail Alaudin mengatakan, sebagai karateker, saya mau jelaskan lebih dulu kewajiban konstitusional yang tidak dimengerti dan dipahami oleh mantan ketua DPD KNPI Haltim Sudara Dzulkifli, bahwa Rapimpurda itu mestinya sudah dilaksanakan enam bulan sebelum masa periode kepengurusan berakhir, “kata Ismail
kepada media ini, Jum’at (02/04/21)
Lanjut Ismail, membentuk panitia Musda tiga bulan sebelum masa jabatannya berakhir, Itu tidak dilakukan oleh sudara Dzulkifli. Panitia yang sempat dibentuk pada bulan agustus lalu, sempat mengaku bahwa tidak pernah ketua Dzulkifli SK-kan, sudah begitu terkesan melepas tanggungjawab dan membiarkan panitia yang beliau bentuk sendiri bekerja tanpa dampingan beliau, akibatnya tidak ada progres sampai masa periodenya berakhir,” jelasnya.
Tambah Ismai, Sudara Dzulkifli berulang kali dihubungi dan dipanggil oleh DPD KNPI Malut untuk dimintai kejelasan tentang Musda, pun tidak dapat memastikan pelaksanaanya, padahal sempat diberi toleransi oleh DPD KNPI Malut sampai bulan januari 2020 meskipun masa periodenya sudah berakhir pada 2020 kemarin. Lalu tiba-tiba soroti hal yang justru akan menjadi kritik terhadap dirinya sendiri, “kata Ismail
“Sorotan sudara Dzulkifli pada media cerminhalmahera.com dan beberapa media lainya tentang keterlambatan Rapimpurda dan Musda sebetulnya adalah kelalaian Dzulkifli sendiri karena gagal dalam memimpin DPD KNPI Haltim. Hampir 2 tahun terakhir KNPI Haltim fakum. Pengurus – pengurusnya tidak terorganisir dengan rapi, hampir tidak ada program kerja yang dilaksanakan. Pembentukan DPK melalui Muscam tidak pernah dilakukan, Peran DPD KNPI Haltim terbenam. Bahkan sekertariat kotor tidak terurus seperti bekas gudang. Itu semua adalah kegagalan Dzulkifli,” kata Ismail.
“Maka saya sebagai pengurus DPD KNPI Malut yang dipercayakan sebagai karateker ketua DPD KNPI Haltim, yang mestinya hanya ditugaskan untuk membentuk panitia dan melaksanakan Rapimpurda serta Musda terpaksa harus memulai konsolidasi tersebut dengan membersihkan sekertariat, mencari SK pengurus periode 2017-2020 dan lalu mengidentifikasi keberadaan masing-masing pengurus.
Kemudian harus berkordinasi dengan pihak-pihak yang dapat mendukung kerja-kerja konsolidasi Musda. Agar konsolidasi tersebut bisa matang demi menggelar Rapimpurda dan Musda maka saya perlu waktu yang cukup. Sebab bagi saya konsolidasinya harus lebih kordinatif supaya juga lebih legitimatif,” ungkapnya.
Ismail juga mengakui bahawa Memang betul pada saat rapat pembentukkan panitia hanya menetapkan ketua panitia dan koordinator stering comite, itu karna sebagian pengurus Dzulkifli kontaknya tidak kami ketahui dan tidak sempat hadir. Maksudnya supaya nanti ketua panitia dan kordinator stering comite bisa mengidentifikasi ulang pengurus mana yang masih bisa dihubungi untuk dilibatkan dalam komposisi kepanitiaan.
Ismail juga menambahkan “Perlu diketahui Saat ini komposisi panitia dan struktur panitia sudah rampung dan sementara kordinasi untuk persiapan Rapimpurda maupun Musda terus dilakukan. Tahapan atau rangkaian Rapimpurada juga Musda tetap akan dipublikasi ke media, dan itu sudah diperintahkan pada ketua panitia serta kordinator stering komite untuk menggandeng media supaya lebih terbuka Jadi tidak tertutup sebagaimana anggapan sesat sudara Dzulkifli.” jelasnya.
“Soal waktu jelang ramadhan, saya dan teman-teman panitia juga sudah menghitung dan mempertimbangkan, Tentu akan menyesuaikan, tapi juga tetap optimis untuk menyukseskan Rapimpurda dan Musda tersebut karena tidak mau gagal seperti sudara Dzulkifli,” kata Ismail dengan ekspresi senyumnya.
Ismail juga sangat perihatin terhadap pikiran Dzulkifli dan bertanya, “Saya kurang mengerti dengan pikiran Dzulkifli, yang hampir setiap hari saya berkordinasi dengan DPD KNPI Malut terkait dengan yang saya konsolidasikan, “Jadi bagaimana mungkin saya akan salah gunakan tugas karateker saya, “Terus maksudnya salah gunakan seperti apa.? Belum cukup 1 bulan tapi Dzulkifli mau kerja saya sebagai karateker dievaluasi DPD KNPI Malut?. Inikan asal bicara.
Saya agak merasa lucu saja kalau disorot secara miring oleh Dzulkifli mantan ketua KNPI yang atribut berupa bendera KNPI serta infentaris aset DPD KNPI Haltim lainnya saja sudah tidak dia ketahui keberadaanya,” ungkap Ismail sambil tertawa. [DN]