KUPANG, beritalima.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya, menyampaikan terima kasih dan memohon pamit. “Terima kasih dan saya mohon pamid. Mudah-mudahan kita masih bisa bersama membangun NTT menjadi lebih maju lagi,” katanya dalam tatap muka bersama pimpinan beserta karyawan Dinas Kesehatan NTT, di Kupang, Kamis (17/5) petang.
Didampingi Plt. Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan NTT, Klemens Kesule Hala, Gubernur Lebu Raya, menyampaikan permohonan maaf jika selama kepemimpinannya di NTT, terdapat hal-hal yang menyinggung perasaan saudara-saudara sekalian. Frans Lebu Raya, mengakui keberhasilan yang diwujudkan selama ini tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.
Tatap muka bersama pimpinan dan karyawan Dinas Kesehatan NTT itu, sehubungan dengan akan berakhirnya masa jabatannya sebagai Gubernur NTT pada 16 Juli 2018 mendatang. Kedatangannya di Dinas Kesehatan NTT adalah perangkat daerah kelima, untuk menyampaikan pamitan menjelang akhir masa tugasnya.
“Saya akan gunakan sisa waktu yang ada untuk berpamitan di 49 perangkat daerah juga pemerintah kabupaten dan kota. Sekarang sudah lima perangkat daerah yang saya datangi. Hal ini harus saya lakukan, cukup satu atau dua jam untuk menyampaikan terima kasih dan sekaligus pamitan,” ucapnya.
Dihadapan jajaran pimpinan dan karyawan Dinas Kesehatan NTT, Lebu Raya, berpesan tetap bekerja keras membangun NTT. Yaitu, membangun Indonesia di NTT. “Saya tahu daerah ini pasti akan terus maju. Saya berjanji akan dukung dari Jakarta dan kita akan tetap bersama membangun daerah ini,” tambahnya.
Dia, mengatakan akan beralih tugas dari gubernur menjadi anggota DPR RI di Jakarta dan sambil membangun Indonesia di NTT. Mewujudkan cita-cita rakyat NTT supaya dapat keluar dari stigma miskin yang selalu menghantui selama ini.
Gubernur Frans Lebu Raya, banyak bercerita terkait pola kepemimpinannya selama ini. Beliau, mengatakan tentu sebagai manusia dalam menjalankan kepemimpinannya pasti pernah mengungkapkan rasa marah. Tapi dalam mengekspresikan marah itu pasti berbeda.
“Memang saya akui pernah marah. Tapi saya selalu menjaga betul harga diri semua orang yang saya pimpin. Coba baca enam tingkatan kebutuhan Maslow. Tingkatan terendah ada soal pangan, sandang dan papan. Juga paling penting adalah kebutuhan seseorang, yaitu ingin dihargai. Ini yang saya jaga betul,” jelas Lebu Raya.
Lebu Raya, mengatakan selama kepemimpinannya tidak pernah marah setiap orang didepan umum. Dalam forum rapat pernah bicara keras tapi tidak pernah menyebut nama orang. Dan Beliau, mengharapkan semoga apa yang dia marah itu bisa dimengerti oleh orang yang melakukan kesalahan.
Dikatakan Lebu Raya, banyak orang mengakui ada banyak perubahan di daerah ini. Bisa juga ada banyak orang yang merasa tidak nyaman kalau dibilang NTT mengalami kemajuan. Kalau ada yang merasa tidak ada kemajuan maka harus diakui juga bahwa daerah ini ada perubahan.
Sebab, menurut Gubernur, kemajuan dalam bidang transportasi udara sangat nampak. Sampai tahun 2012, aphroon bandara El Tari masih sepih dari pesawat. Sekarang bisa ada 15 pesawat yang bermalam di bandara El Tari Kupang. Bahkan setiap hari terdapat 3000 sampai 3.500 orang bepergian dan transit di bandara El Tari Kupang. Bisa juga berangkat ke Jakarta pada pagi hari dan langsung malam hari kembali kupang. Inilah perubahan yang terjadi.
Sebelumnya, pada Senin (14/5), Gubernur Frans Lebu Raya, berpamitan dengan jajaran pimpinan dan karyawan Dinas PUPR NTT. Didampingi Kadis PUPR, Andre Koreh, Gubernur Lebu Raya, menyampaikan terima kasih dan kerjasama yang baik dalam membangun daerah ini. Gubernur, juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran ASN Dinas PUPR NTT yang telah mendukung beliau dalam tugas-tugas dibidang pembangunan infrastruktur.(*/Ang)