MADIUN, beritalima.com- Jelang Idul Fitri 1437 H, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur,melepas sekitar 17 ribu ton beras dengan harga murah dalam bazar Pasar Murah. Belasan ton beras ini disediakan Pemkab Madiun untuk warganya yang kurang mampu dengan harga Rp.5 ribu perkilogram. Pasar Murah gelombang pertama, dilaksanakan di lapangan Desa/Kecamatan Gemarang, Selasa 21 Juni 2016.
Sesuai rencana, Pemkab Madiun akan menggelar pasar murah hingga tiga kali. Selain beras, 21 ton minyak goreng dan 21 ton gula pasir juga akan didistribusikan dalam pasar murah.
Dalam pembukaan pasar murah edisi perdana, beras yang disediakan mencapai sekitar 8 ton. Sedangkan minyak goreng mencapai 8 ribu liter dengan harga Rp.8.500/liter. Banting harga juga terjadi pada gula pasir dengan harga Rp.11 ribu/kg. Tak ayal, dalam waktu tak lebih satu jam, semua komoditi ludes.
“Semua kami jual dengan harga di bawah harga pasar. Tujuan diadakannya pasar murah ini, untuk membantu warga jelang lebaran. Selanjutnya pasar murah akan digelar Kamis (23/6) dan Jumat (24/6). Kamis di Desa Sogo, Kecamatan Balerejo, Jumat di Halaman Kantor Pusat Pemerintahan (Puspem) di Mejayan. Tapi yang di Puspem, hanya diperuntukkan bagi PNS Golongan I dan II,” terang Bupati Madiun, H Muhtarom, disela-sela membuka Pasar Murah di Desa/Kecamatan Gemarang, Selasa 21 Juni 2016.
Sedangkan pada putaran kedua, jumlah beras, minyak dan gula sama dengan yang disediakan di putaran pertama. Sedangkan di putaran ketiga, jumlah beras mencapai 1 ton, minyak goreng 3 ton dan gula pasir 3 ribu liter.
“Total kita sediakan 17 ton beras murah, 21 ribu liter migor murah dan 21 ton gula pasir murah untuk warga Kabupaten Madiun. Karena jumlah komuditas cukup banyak, kita minta masyarakat sabar mengantre. Jangan khawatir tidak ‘kumanan’ (kebagian),” tambah H Muhtarom.
Salah satu warga Desa Gemarang, Sadeni (50), mengaku sangat senang dengan kehadiran Pasar Murah Pemkab Madiun di desanya. Karena keluarganya merasa terbantu saat menjelang lebaran seperti saat ini.
“Ji…an, seneng tenan (Sangat senang sekali). Nek iso ojo pendak arep riyoyo to. Ben dina ra popo enek pasar murah (kalau bisa jangan hanya menjelang lebaran saja. Tiap hari ada pasar murah gak popo),” kata Sadeni, kepada wartawan. (Dibyo)