SUMENEP, beritaLima – Rencana tanggal 4 November 2017 Ibu Khofifah Indar Parawansa akan mengumumkan siapa Cawagubnya pada Pilgub 2017. Namun sampai hari ini nama yang akan diumumkan masih belum dimunculkan. Kira-kira ada apa dan mengapa?
Saya menilai molornya pengumuman pendamping Khofifah di Pilgub 2018 akibat terjadi tarik menarik antara putusan kyai yg diwakili tim 9 dan partai pengusung.
– Partai Golkar secara politis lebih mengikuti keinginan khofifah selama rasional dan untuk pemenangan. Partai Golkar sendiri menyodorkan beberapa nama, diantaranya Ridwan Hisjam anggota DPR RI/Mantan Ketua DPD I Partai Golkar Jatim, Kombes (Pol) Syafiin (perwira polisi). Kemudian, Mayjend TNI (Purn) Istu Hari Subagio (Wakil Ketua DPD Golkar Jatim/Mantan Pangdam) dan Nurwiyatno (Kepala Inspektorat Jatim). Dari nama-nama diatas nama Ridwan Hisjam yang paling populer dan elektabilitasnya tinggi dari survei-survei yang ada. Golkar lebih lentur kalaupun Khofifah nantinya tidak mengusung cawagub dari Golkar. Kursi Partai Golkar Jatim sebanyak 11 kursi.
– Partai Demokrat menyerahkan usulan kepada Pakde Karwo atau Soekarwo selaku Ketua DPD Partai Demokrat Jatim untuk menentukan cawagub Khofifah. Sekjen Partai Demokrat Hintja Panjaitan berharap usulan dari Soekarwo diterima Khofifah. Saat ini Soekarwo mengusulkan Emil Dardak Bupati Trenggalek sebagai cawagub, sebab dianggap figur muda potensial, mewakili mataraman dan populer. Pakde Karwo ngotot minta jatah cawagub karena dianggap kursinya paling banyak di DPRD Jatim sejumlah 13 kursi.
– Partai Nasdem mengusulkan kadernya sendiri Hasan Aminuddin anggota DPR RI dan Mantan Bupati Probolinggo dua periode, Hasan cukup kuat didukung oleh para kyai dan warga NU Jatim. Khofifah juga punya rasa kecocokan sebab satu kultur dengan Hasan Aminuddin. Terbukti loyal pada 2013 lalu mendukung Khofifah-Herman. Namun kursi Nasdem hanya 4 dan tak bisa memaksakan diri.
– Partai Amanat Nasional (PAN) mengusulkan 2 nama cawagub, yaitu Masfuk (Ketua DPW PAN Jatim/Mantan Bupati Lamongan dua periode) dan Suyoto (Mantan Ketua DPW PAN Jatim/Bupati Bojonegoro dua periode). Pasangan Khofifah dengan dua nama kader Muhammadiyah ini sungguh menarik sehingga diakar rumput akan terjadi penyatuan dua kekuatan antara warga Muhammadiyah dan NU. Suara muhammadiyah juga tak bisa diremehkan jika bersatu bisa terkumpul 2-3 juta suara dan ini cukup potensi mendongkrak suara kemenangan Khofifah.
– PPP menyerahkan pendamping kepada kyai dan Khofifah sendiri siapakah yang pas mendampingi dirinya. Walaupun PPP sendiri juga selentingan mendukung nama Emil Dardak karena pernah didukung pada Pilkada Trenggalek 2016 lalu.
– Partai Hanura menyodorkan nama Kenala Aprilianto Ketua DPD Partai Hanura Jatim, dia adalah pengusaha sukses dengan konsep bisnis ril dan dipadukan dengan sistem koperasi. Kelana bisa menjadi supporting dana buat Khofifah walau secara elektabilitasnya sangat rendah sebagaimana survei yang sudah ada.
Dari nama-nama yang disodorkan diatas oleh partai-partai, saya sangat yakin bahwa terjadi tarik menarik yang cukup kuat dengan hasil putusan kyai. Prediksi saya kyai dan Khofifah lebih cenderung ke Hasan Aminuddin dan Ridwan Hisjam, walaupun akhirnya partai2 cenderung ego memaksakan calonnya sendiri-sendiri.
Saran saya kepada Ibu Khofifah Indar Parawansa agar memilih kandidat yang bisa mendongkrak suara dan bukan karena faktor kedekatan. Kunci utama ukuran bisa menggunakan hasil survei siapa yang paling pas mendampingi Khofifah sebagai pendongkrat suara, penguat dana kampanye, penyeimbang gerakan diakar rumput dan bisa diterima semua kalangan.
Sebab jika salah memilih cawagub yang kurang berbobot sama saja memilih untuk kalah bertarung dengan Syaifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas.
#SekedarSaran
Syafrudin Budiman SIP
Mantan Tim sukses Khofifah Herman pada Pilgub 2013 dan Mantan Ketua DPW Partai Matahari Bangsa Jatim pengusung Khofifah-Herman.