Kerukunan umat beragama menjadi modal investasi yang utama negeri ini sehingga bangsa lain mau berkunjung ke Indonesia
“Luar Negeri selalu melihat kalau suatu negara atau daerah rukun maka banyak sekali tumbuh investasi.”Ujar
Menteri agama Fathur Razi di Asrama haji Medan beberapa hari yang lalu.
Purnawirawan Jendral ini mencontohkan Negara Emirat Arab lebih khusus Dubai karena masyarakatnya rukun banyak warga non muslim pun berdatangan ke Dubai.
Sementara itu persoalan keagamaan di Arab Saudi peran negara menjadi sangat penting untuk mengatur suasana keagamaan misalnya masalah materi khutbah, adzan hingga pengeras suara menjadi perhatian pemerintah.
Bahkan di Dubai ada khusus menteri kebahagian, kalau ada orang tidak bahagia, maka menteri kebahagian yang akan menyesaikan.
Jadi Emirat Arab saja bisa rukun dan damia. Sementara Indonesia sedang menghadapi virus radikalisme, intoleransi dan terorisme.
Radikalis bisa merugikan bangsa in, apalagi intolorensi dan terorisme.
“Untuk itu deklarasi anti radikalimesme harapan rakyat bisa rukun sesama agama dan toleransi bisa tumbuh”.Tambah Iwan Zulhami, kamwil Kemenag Sumut.
Bangsa bangsa maju sudah tidak ada masalah soal kerukunan.
Bangsa maju sudah sampai pada fase kebahagian dan kedamaian bukan kerukunan lagi.
Sehingga jika rakyat rukun investasi datang dan negara bisa maju.
Untuk itu suasana rukun dan damai harus di kumandangkan seantero negeri ini.
