Menaker Senang Ketemu Perangkat Desa Terima BSU

  • Whatsapp
Menaker Ida Fauziyah (dua dari kiri), dengan didampingi Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Dodo Suharto (kanan), disambut Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo Ainul Kholid (kiri), saat blusukan di Desa Grinting, Tulangan, Sidoarjo, Jumat (6/11/2020).

SIDOARJO, beritalima.com | Untuk memastikan penerimaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada pekerja, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah blusukan ke rumah warga di Desa Grinting, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (6/11/2020).

Dengan didampingi Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Dodo Suharto, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati, dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo Ainul Kholid, Menaker Ida menemui pekerja penerima BSU bernama Muhamad Irvan Romadi.

Selain Irvan, di rumah itu juga ada Muhammad Soleh, Kepala Dusun di Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan. Dan, adanya perangkat desa yang juga sebagai penerima BSU inilah yang diakui Menaker Ida terasa beda dengan yang telah ditemui selama ini.

Ida mengaku senang atas kunjungannya ini, karena penerima program BSU ternyata juga ada yang dari perangkat desa. “Pak Sholeh ini perangkat desa yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, yang preminya dibayarkan oleh Pemkab Sidoarjo. Ia mengikuti program JKK dan JKM,” ujar Ida, yang juga menjelaskan tentang Irvan, pekerja borongan di PT Batara Mulia Jaya.

Dikemukakan, maksud kehadirannya di rumah warga untuk memastikan apakah BSU Tahap I yang diberikan pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan sudah tersalurkan dan diterima oleh pekerja sebagaimana ketentuan Permenaker.

Dalam Permenaker No.14 Tahun 2020 disebutkan, pemerintah memberikan bantuan subsidi upah pada pekerja penerima upah (PU) yang terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan dengan gaji di bawah Rp 5 juta. Bantuan sebesar Rp 600 ribu/bulan selama 4 bulan ini diberikan 2 tahap, per tahapnya Rp 1,2 juta. Bantuan Tahap I telah disalurkan oleh pemerintah, dan tak lama lagi Tahap II.

“Kami berharap program bantuan pemerintah ini memberikan manfaat kepada seluruh peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ucapnya. “Penyaluran BSU Tahap I berjalan lancar. Penyerapannya sudah mencapai 98,7 persen dari yang sudah tersalurkan kepada 12,4 juta penerima,” ujar Menaker. Sedangkan untuk penyaluran BSU Tahap II, menurut Menaker, akan dilakukan minggu ini.

Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Timur, Dodo Suharto, mengatakan, di Jawa Timur penerima BSU Tahap I jumlahnya hampir 1,5 juta pekerja, atau tepatnya 1.483.584 pekerja. Dodo juga mengatakan, untuk penyaluran BSU Tahap II akan ditransfer minggu depan secara bergelombang.

“Perbaikan data peserta akan terus dilakukan, termasuk masih adanya nomor rekening yang berbeda, NIK berbeda, dan nama di KTP dan di bank yang tidak sama. “Kami akan meminta peserta untuk memperbaiki dan mengupdate data,” tandasnya.

Dia menegaskan, update ini harus terus dilakukan, karena Pemerintah akan menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan sebagai dasar pemberian bantuan subsidi yang cepat dan tepat sasaran. Menurutnya, data BPJS Ketenagakerjaan saat ini dinilai paling akurat dan lengkap, sehingga akuntabel dan valid.

Karena itu, Dodo berharap moment ini dimanfaatkan oleh seluruh pemberi kerja maupun pekerja untuk mendaftarkan diri ke BPJS Ketenagakerjaan, sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan tapi juga bisa mendapatkan bantuan atau manfaat tambahannya.

Sementara itu Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo, Ainul Kholid, di tempat yang sama menuturkan, Menaker memang senang setelah tahu penerima BSU yang ditemui diantaranya perangkat desa. Dan itu sempat diutarakan Menaker pada Ainul. “Beliau senang kalau perangkat desa sudah terdaftar BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Ainul.

Selain itu, masih menurut Ainul, Menaker juga berharap pekerja PU (Penerima Upah) terdaftar BPJS Ketenagakerjaan semua. Karena, tutur Menaker sebagaimana ditirukan Ainul, selain programnya sudah jelas, juga banyak manfaat bantuan yang disiapkan pemerintah melalui BPJS Ketebagakerjaan.

“Begitu juga sektor BPU (Bukan Penerima Upah), segera mendaftarkan dikarenakan adanya rencana program lanjutan pencegahan Covid-19 serta pemuliahan ekonomi nasional dari pemerintah bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” lanjut Ainul.

Menanggapi hal itu, Ainul mengatakan, jumlah perangkat desa di Sidoarjo yang telah daftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan memang sudah banyak, meski belum semuanya. “Banyak, tapi belum semuanya,” ujar Ainul.

Secara total, jumlah peserta aktif BPJS Ketanagakerjaan Cabang Sidoarjo hingga Oktober 2020 tercatat 273.001 tenaga kerja, dengan rincian sektor PU 211.944 pekerja, sektor BPU 23.555 pekerja, dan sektor Jasa Konstruksi 37.502 pekerja. Sedangkan untuk penerima BSU di Sidoarjo tercatat sebanyak 149.593 pekerja. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait