Oleh: Saiful Huda Ems
1. Kalau saya perhatikan semakin gencarnya usaha dan pembiaran para aktor intelektual (intelectual dader) yang ingin menjatuhkan Presiden Jokowi, sulit rasanya untuk tidak mau kita akui bahwa ada satu kelompok kuat yang tidak rela bila negara dipimpin oleh orang-orang dari kalangan sipil, hingga mereka berkonspirasi untuk menjatuhkan presiden dari kalangan sipil, yakni Jokowi.
2. Gelombang kerusuhan yang terus menerus terjadi di Papua, dan adanya beberapa insiden Polisi yang diadu untuk bentrok dengan TNI di berbagai daerah, baik sebelum atau saat terjadinya demo-demo Mahasiswa, sulit rasanya pula untuk tidak mau kita akui, bahwa masih ada pihak yang tidak mau menerima dicabutnya Dwi Fungsi ABRI.
3. Banyaknya aktivis-aktivis yang kelaparan atau tidak tahan dalam hidup yang pas-pasan, atau tidak tahan ingin cepat-cepat jadi pejabat dengan cara melompat, menjadikan mereka gelap mata, hilang nalar sehatnya, dan tidak peduli dengan suara hati nuraninya, hingga mereka tutup mata dan rela bergerak seirama dengan keluarga cendana, dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengkudeta kepemimpinan sipil, serta dengan kaum intoleran yang dahulu dimusuhinya.
4. Disebabkan adanya organisasi mapan yang bergerak di ranah hukum dan yang sering secara sembunyi-sembunyi menerima bantuan dana dari pihak asing, dan yang saat ini para tokoh-tokohnya tersebar di berbagai kelompok dan diberi panggung oleh berbagai media baik cetak maupun elektronik termasuk stasiun-stasiun TV, mereka menjadi kehilangan jiwa patriotik nasionalismenya, hingga dengan enteng turut memprovokasi Papua Merdeka, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
5. Presiden Jokowi memang praktis hanya didukung oleh POLRI sebagian pucuk pimpinan TNI termasuk Panglimanya dan kita, tapi kita harus percaya kebenaran pastilah menang, dan kezaliman akan musnah bila waktunya tiba. Jangan pernah putus untuk berdoa, kiranya Tuhan berkenan untuk menyelamatkan negeri ini dari para penghianatnya, dan Presiden Jokowi serta KH. Ma’ruf Amin segera dilantik dan segera melanjutkan kerja-kerjanya demi kemajuan Indonesia…(SHE).
29 September 2019.
Saiful Huda Ems (SHE). Advokat dan Penulis, serta pelaku sejarah pergerakan politik Indonesia thn.1991 sampai saat ini.
