SAMPANG, BeritaLima.com – Tanggapi beredarnya kabar adanya pemotongan anggaran TPS di Kecamatan Tambelangan Sampang, ketua PPK Tambelangan Pusilan angkat bicara. Pihaknya memastikan bahwa hal itu tidak benar atau hoax.
Menurutnya, PPK memang meminta PPS untuk bersama-sama memikirkan anggaran yang akan digunakan nanti selama proses rekapitulasi di tingkat Kecamatan, setidaknya buat kopi, rokok dan minuman petugas yang berjaga-jaga. Mengingat hal itu tidak dianggarkan di PPK namun harus ada.
“Saat itu memang saya mengajak PPS berunding, teman-teman PPS sepakat untuk sumbangan, ada yang ngasih 300 ribu, 500 ribu sampai 1 juta, itu per PPS, bukan TPS, dan itu merupakan hal yang harus ada, kan kasihan petugas yang berjaga dari siang hingga larut malam,” ucapnya saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (2/3/2024) malam.
Sedangkan terkait permasalahan TPS yang dinilai tidak sesuai ketentuan, sebenarnya hal itu terjadi akibat kesalahpahaman antara KPPS dan PKD, karena awalnya sudah ditentukan untuk menggunakan gedung kelas, sehingga biaya sewa terop dialihkan ke sewa gedung.
“Itu awalnya mau ditaruh didalam gedung kelas dengan alasan lebih aman jika hujan, namun pas pelaksanaan pencoblosan hal itu dilarang oleh PTPS dan PKD karena melanggar aturan, sehingga langsung digelar diluar,” jelasnya.
Masih kata Pusilan, pihaknya justru mewanti-wanti kepada semua PPS agar anggaran KPPS digunakan sebagaimana mestinya, seperti yang sudah diketahui bersama bahwa anggaran itu tidak melalui PPK, akan tetapi langsung ke rekening setiap PPS.
“Ini kan tidak masuk akal jika kami dianggap telah melakukan pemotongan, dimana logikanya, bahkan kami siap duduk bersama dengan semua PPS untuk klarifikasi bersama dengan teman-teman jurnalis yang merilis beritanya,” pungkasnya. (FA)