SURABAYA, Beritalima.com| “Karena memberikan perhatian, dukungan dan konsentrasi pada pengembangan desa wisata serta UMKM sebagai penuunjang produk unggulan di desa wisata”, jelas Mukhammad Fahmi Smith, Ketua Pelaksana Pengabdian IKMAPAS (Ikatan Mahasiswa Pasuruan).
Kalimat tersebut disampaikan Fahmi sesaat setelah IKMAPAS yang diketuai Achmad Al Farisi, menyerahkan Piagam Penghargaan Tokoh Nasional Perempuan Peduli Desa Wisata kepada ning Lia Istifhama. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan di sela-sela Kegiatan Pengabdian Masyarakat 2023 yang bertema “Mewujudkan Generasi Masyarakat Pasuruan Religius, Sadar Wisata, Cerdas, Mandiri dan Sehat menuju Indonesia Emas 2045”.
Bertempat di Kantor Pemerintah Desa Tambaksari, Purwodadi, pada 14/8 lalu, penyerahan penghargaan tersebut disaksikan Kepala Desa Slamet, Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid, dan Camat Purwodadi Sucahyono, MM.
Secara terpisah, melalui seluler (1/9), Dr. Lia istifhama menyampaikan rasa syukurnya.
“Tentu kita harus bersyukur tatkala ada yang mengapresiasi kerja nyata kita selama ini. Meski tentunya penghargaan seperti ini justru menjadi alasan bahwa tugas pengabdian untuk masyarakat masih harus berlanjut.”
Keponakan Gubernur Khofifah tersebut juga menyampaikan pentingnya strategi pengembangan wisata.
“Secara umum, pembangunan kepariwisataan mencakup 4 pilar pembangunan kepariwisataan yakni: destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan.”
“Destinasi adalah tujuan lokasi seperti apa, bagaimana attitude warga sekitar dan attribute atau keunggulan yang melekat padanya. Ini yang sering saya sebutkan sebagi karakter AURA, yaitu akses informasi atau pemasaran, unggul atau identitas yang dimiliki sebagai daya attraktif desa wisata, resiliensi atau ketahanan terhadap perkembangan situasi seperti cuaca dan alam, dan adaptif dalam melihat preferensi konsumen.”
Doktoral Ekonomi Islam UINSA tersebut kemudian menekankan aspek preferensi konsumen.
“Kalau kita bicara terkait industri, maka kita bicara bagaimana sektor ekonomi produktif yang dimiliki oleh pelaku UMKM setempat sehingga mampu menarik minat atau preferensi konsumen. Dan tentunya, kesemua strategi tersebut tak lepas dari keterkaitan kelembagaan yang berprinsip one left behind, bahwa peran pemerintah sebagai mitra pembangunan desa wisata, sangatlah dibutuhkan.”
Sebagai informasi, IKMAPAS (Ikatan Mahasiswa Pasuruan) yang memberikan penghargaan kepada aktivis sosial tersebut adalah IKMAPAS Surabaya, yaitu organisasi mahasiswa yang berasal dari Pasuruan dan berkuliah di Surabaya. Dilansir dari situs resmi IKMAPAS Surabaya, bahwa IKMAPAS Surabaya berkomitmen untuk menjadi wadah bagi para mahasiswa Pasuruan yang ingin mempererat hubungan sosial, meningkatkan kualitas diri, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang positif.
Sebagai organisasi mahasiswa, IKMAPAS Surabaya juga aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan lingkungan diantaranya pengabdian di tengah Festival Budaya Dan Selametan Desa Wisata Tambaksari, sebuah desa Penyanggah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.