BANYUWANGI, beritalima.com – Ada dugaan pengancaman yang dilakukan oleh salah satu kontraktor yang mengerjakan Proyek di wilayah Taman Suruh, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikan oleh Cak No, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Rakyat Banyuwangi (Korban) Kabupaten Banyuwangi.
Menurut Cak No, awalnya dirinya melihat pengerjaan proyek yang berada diwilayah Taman Suruh, Kecamatan Glagah. Penasaran proyek tersebut milik siapa, dirinya bertemu dengan beberapa teman di salah satu Rumah makan.
Sambil menunggu teman lainya, tiba – tiba datang beberapa orang yang tidak dikenal. Dan tiba – tiba salah satu dari orang tersebut mengeluarkan sebuah senjata jenis Pistol dari tasnya,” jelentrehnya.
Melihat kondisi tersebut, lanjut Cak No, dirinya memberanikan diri untuk bertanya, Siapa yang akan di tembak mas ? tanya Cak No, karena belum dijawab, maka dirinya mengulangi pertanyaan yang sama.
“Siapa yang mau didor mas,” cerita Cak No, kepada awak media. Senin (9/8/2019).
Cak No, juga menambahkan, dirinya mengaku kaget, saat pemegang pistol yang diketahui berinisial R, yang sekaligus salah satu kontraktor itu, berkata, kalau hanya melenyapkan Riski ae mosok angel, (kalau hanya melenyapkan Riski saja tidak sulit), tambah Cak No, menirukan gaya R.
Sementara menurut Riski Kurniawan dari Lsm Blak ketika mendengar dirinya mendapat ancaman tersebut langsung berkomentar bahwa dirinya siap segala konsekwensi atas apa yang di lakukan dalam menjalankan aktifitasnya
“Jika memang apa yang disampaikan teman teman tentang dugaan pengancaman yang di lontarkan dari mulut salah satu kontraktor itu benar maka akan saya sikapi lebih lanjut karena ini mengingat tentang keselamatan diri saya, dan sebetulnya terkait masalah pekerjaan – pekerjan itu saya pribadi maupun kelembagaan tidak ruwet, karena saya sendiri juga sebagai fungsi kontrol, apapun alasanya tidak ada tendensi apa- apa, entah siapapun yang mengerjakan yang penting sesuai dengan spesifikasi pekerjaan, etikanya seorang kontraktor tidak seperti itu apalagi ini memasuki wilayah orang kain, sopan dan santun harus di utamakan.” Ungkap Riski
Riski pun menambahman ancaman seperti ini bukan yang pertama kalinya terjadi
“Saya mendapat ancaman seperti ini bukan hanya sekali ini saja, sebelumnya saya juga mendapat ancaman akan di penggal kepala saya oleh orang yang sama melalui salah satu pengusaha di banyuwangi, dengan bahasa kalau penggal kepala saya saja tidak akan menghabiskan mobil satu.” Tambah riski
Bahkan riski juga menegaskan bahwa aktivis di banyuwangi tidak takut akan ancaman
“Perlu di ingat LSM di Banyuwangi itu sudah biasa mendapat ancaman seperti itu, dan pastinya LSM disini tidak takut akan ancaman, jangankan sebuah pistol, meriam pun saya tidak takut mas jika saya benar dalam menjalankan fungsi kontrol kita, saya meminta jika memang benar oknum itu bawa pistol maka pihak pihak penegak hukum harus bertindak agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan akibat arogansinya ketika membawa senjata seperti itu.” Tegasnya.
(Bi)