Mendorong Pemanfaatan Zakat Untuk Keuangan Syariah

  • Whatsapp
Public Exposure Manajemen Resiko Pengelolaan Zakat di hari keempat ISEF 2018 Surabaya, Jumat (14/12/2018)

SURABAYA, beritalima.com – Dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, Bank Indonesia tidak hanya berfokus pada halal value chain, tapi juga alternatif sumber pembiayaan syariah.

Pada forum bertema “Peran Islamic Social Finance Dalam Mendukung Implementasi SDGS” di ISEF 2018 Surabaya dibahas bahwa pemanfaatan zakat sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan sektor produktif yang memiliki potensi sangat besar.

“Saat ini realisasi pengumpulan dana zakat nasional baru sekitar Rp6,2 triliun atau 2,92% dari total potensi zakat yg seharusnya bisa mencapai sekitar Rp235,16 triliun. Karenanya, optimalisasi pemanfaatan zakat sebagai salah satu instrumen keuangan syariah sangat penting dilakukan,” kata Bambang Sudibyo, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Salah satu alternatif mendorong peningkatan pengumpulan zakat adalah manajemen pengumpulan zakat yang mengikuti manajemen pengumpulan pajak.

Untuk mengimplementasikan itu diperlukan dukungan regulasi, antara lain mewajibkan zakat bagi yang memenuhi syarat dengan pemberian insentif berupa pengurangan kewajiban pajak bagi pembayar zakat dan Sentralisasi Pengumpulan Zakat dengan pola pendistribusian desentralisasi secara proposional.

Di era revolusi industri 4.0, pengelolaan zakat pun dapat dilakukan melalui media digital. Digitalisasi pengelolaan zakat dilakukan agar pengumpulan dan distribusi lebih efisien, transparan, skala besar, lebih aman dan menurunkan biaya transaksi.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula peluncuran Outlook Zakat Nasional 2019 sebagai wujud nyata dukungan Pemerintah, Bank Indonesia dan BAZNAS dalam mendorong optimalisasi pengumpulan zakat nasional.

Outlook Zakat Nasional 2019 ini mencakup informasi mengenai pengumpulan dan pemanfaatan zakat, Statistik Penyaluran Zakat, Highlight Kajian Strategis Perzakatan, Kinerja Perzakatan Nasional, dan Tantangan & Peluang Zakat Nasional 2019.

Selain itu, di hari keempat kegiatan ISEF 2018, Jumat (14/12/2018), berbagai business matching yang terus berlangsung melahirkan sejumlah kesepakatan senilai total lebih dari Rp6,7 trilyun.

Berbagai kesepakatan kerjasama itu di antaranya kesepakatan kerjasama antara Unit Usaha Syariah (UUS) Bank DKI dengan KSPS BMT UGT Sidogiri senilai Rp10 miliar, dan kesepakatan kerjasama senilai Rp 13 miliar antara PT Food Station Tjipinang dengan UD Sahabat Tani. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *