Menengok Kehidupan Gandrung Senior Di Banyuwangi Yang Memprihatinkan

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Gandrung Kusniah adalah salah satu potret gandrung yang terpuruk di Hari tuanya, Lahir sekitar tahun 1951. Dimasa Keemasan Kusniah pernah di undang ke jepang untuk Unjuk Kebolehanya dan Suara emasnya di jadikan Background Jingle “Banyuwangi Tour D’ijen”. Sudah Ratusan Suara Emasnya Pernah Direkam berbentuk Pita kaset , Mirisnya Saat ini Beliau tidak Mempunyai satupun Rekaman kaset Lantunan Suaranya.

Yang lebih memprihatinkan lagi Rumah yang ditempati saat ini masih berstatus kontrak di sekitar Kabat Banyuwangi yqng juga berada di ataa tanah PT KAI yang waktu itu hasil bantuan masyarakat serta camat dan pemerintah desa era terdahulu, Kusniah Hidup bersama anak angkatnya yang mengalami keterbelakangan mental, Hidup Pas pasan dengan Ajakan Manggung sebagai sinden. Saat ini Kusniah sudah tidak punya apa apa lagi selain jiwa dan raganya. Gagal membangun Rumah tangga hingga 6x . Suaminya Melarang untuk Menjadi gandrung hingga setelah bercerai Menjadi gandrung kembali.

Di masa jayanya menjadi gandrung Terop, Nama Kusniah menjadi jaminan bagi produsen kaset, Kaset pasti akan Laris bila di bawakanya. Suara emas mbok kusniah panggilan akrabnya semasa jayanya dulu wanita asal pengantigan rogajampi juga pernah di rekam oleh perusahaan milik Negara di surakarta yaitu LOKANANTA, Disamping itu mbok kusniah lihai membuat Ramuan jamu tradisional untuk perawatan diri.

Namun kini Kusniah sudah tidak bosa memproduksi jamu tradisionalnya lantaram keterbatasan modal.

Ayong Laros bwi selaku ketua group medsos Halo Banyuwangi yang juga sebagai salah satu pencipta lagu ketika di konfirmasi menuturkan bahwa kehiduoan Kusniah sekarang ini bisa di katakan sangat memprihatinkan.

“terakhir saya dan beberapa rekan berkunjung di rumah Bu kusniah, melihat kehidupanya saya rasa kurang dari kata layak. dan saya berharap ada uluran tangan dari berbagai pihak terutama pemerintah baik pusat, provinsi maupun daerah, karena biar bagaimanapun Kusniah juga merupakan icon yang dulunya sempat membawa nama daerah dalam dunia kesenian.” tutur pria asal kecamatan banyuwangi ini.

Senada dengan apa yang di ungkapkan Agus Haryadi salah satu penggiat komunitas seribu dollar seribu berkah, ketika di konfirmasi berharap ada bantuan dari pemerintah atau dermawan bagi legendaris gandrung banyuwangi ini.

“kami berharap ada dermawan dan pemerintah yang memberikan bantuan kepada sang legendaris gandrung ini agar dapat melangsungkan kehidupan yang layak dan bisa meneruskanbusaha jamunya untuk menompang kehidupanya.”Harapnya. (abi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *