Mengaku Keluarganya, Penelpon Gelap Tipu Ratusan Ribu Uang Seorang Ibu Anak Satu

  • Whatsapp

LAMPUNG, TANGGAMUS, beritalima.com, — Modus penipuan menggunakan telpon dan mengaku Kelurga dan sedang berurusan dengan Anggota Polisi terjadi, korbannya adalah seorang Ibu satu anak inisial Um (37) berprofesi sebagai wiraswasta, Warga Tanjung Anom Kecamatan Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus, jam 20.30, jum’at – (21/9/18) malam.

Menurut keterangan dari korban penipuan tersebut, kronologi kejadiannya adalah bahwa ada seseorang yang menelpon dengan nomer yang tidak terdaftar di kontaknya. Mengaku salah satu anggota keluarganya dan sedang berurusan dengan Anggota Polisi Daerah A, selanjutnya orang yang mengaku sebagai anggota keluarganya itu meminjam sejumlah uang guna menyelesaikan urusan dengan polisi tersebut.

“Selanjutnya ada yang menggantikan Dia bicara dengan saya dan mengaku sebagai Anggota Polisi Polda Provinsi A dan meminta sejumlah uang sebagai tebusan dengan nada mengancam. Ancamannya adalah jika saya sebagai keluarganya tidak mau memberikan sejumlah uang, maka keluarga yang sedang berurusan denagan Polisi tersebut akan diproses,” jelasnya.

Ibu satu anak ini melanjutkan, waktu itu suaminya sedang tidak dirumah, tetapi karena dia merasa mengenali suara si penelpon sedangkan waktunya terburu-buru, lantas korban mentransfer uang Rp: 500ribu dan pulsa 100ribu menggunkan jasa Agen BRI Link didekat rumahnya. Lantas satu jam kemudian si penelpon menghubungi kembali, untuk minta kiriman uang Rp: 1juta dengan alasan kiriman pertama masih kurang.

“Bersyukur tidak jadi saya kirim, karena saat saya akan transfer lagi, agen BRI link sudah tutup. Dan ketika saya mencoba transfer lewat Alfamart di Pekon Kampung Baru,pegawai Alfamart menyarankan jangan mau kirim duit itu, karena Pegawai tersebut curiga jiakalau itu semacam penipuan,” ujarnya.

Um menambahkan, saat Dia ditelpon lagi oleh pelaku, korban beralasan hujan deras dan tidak bisa kirim uang. Dan keesokan harinya, Dia lantas mendatangi orang yang menurutnya tadi malam menelponnya untuk minta tolong agar dikirimi uang, namun sesampainya dirumah keluargannya itu, Keluarganya tersebut, menjelaskan bahwa malam itu Dia tidak kemana-mana dan tidak tau menahu hal akan kejadian tersebut.

“Dari keterangan keluarga saya tersebut, saya baru yakin jikalau penelpon tadi malam asalah modus penipuan. Dan si penipu dari pagi hingga siang masih terus menelpon saya walau tidak saya tanggapi lagi,” tutupnya.

Hal senada dikatakan oleh Widay (37) Suami Um, ketika mendengar cerita istrinya sekembalinya dia dirumahnya. Disaat pelaku menelpon kembali ke nomer istrinya, Dia ingin memastikan suara pelaku seperti apa, namun dia tidak msngenalinya.

“Saya angkat telpon pelaku dan mengaku dari kepolisian, saat saya tanya dari Polisi Polres atau Polda mana, pelaku menjawab, dari kepolisian Sumatera Utara. Langsung saja saya bilang kejauhan kalau Polres di Sumatera Utara dan telpon langsung saya tutup,” jelasnya.

Widay melanjutkan, kalau ciri ciri suara dari pelaku berubah-ubah, menurutnya pelaku itu bukan orang satu. “Sepertinya sedang kumpul di suatu tempat, ada yang bicara berhasa indonesia dan yang ngaku keluarga itu berbahasa jawa dengan nada sok akrab dan sok kenal,” tutupnya.

Terpisah Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si melalui Kasubbag Humas Iptu Ruzan Afani menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap modus penipuan tersebut dengan mengecek kembali keluarganya dan tidak panik.

“Agar kiranya masyarakat jika menerima telfon sejenis, diharapkan terlebih dahulu mengecek kebenarannya kepada keluarga lainnya atau datang langsung ke Polsek terdekat,” kata Iptu Ruzan Afani.

Menurut perwira balok kuning dua dipundaknya itu, “jika ada yang mengaku anggota Polri bisa menyelesaikan suatu perkara melalui telfone dipastikan itu hanya modus penipu untuk meraup keuntungan,” tandasnya. (Rusdi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *