Jombang | beritalima.com – Dalam rangka menyambut bulan Bahasa dan hari sumpah pemuda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang mengadakan lomba puisi, pidato, macapat dan menyanyi lagu nasional untuk mengangkat bahasa daerah. Dalam lomba tersebut mengambil tema ‘Menjunjung Peran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Pemersatu Banhsa Indonesia’.
Mengingat bahasa lokal sudah banyak tergerus dengan bahasa global, termasuk bahasa /dialek jawa yang mulai terkikis sehingga banyak yang belum mengerti bahasa Jawa. Seperti yang diungkapkan Ngalim, Kepala Sekolah SDN 1 Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
Ia pun menyatakan bahwa bahasa Jawa dari awal tercatat di kurikulum sebagai patokan guru untuk mengajar. Menurutnya harus dimasukkan kembali (kurikulum), contoh ketika berbicara dalam bahasa jawa yang sekarang sudah sangat menipis Walaupun ada.
“Dan di situ dalam pembelajaran bahasa Jawa tidak ada sama sekali dalam bahasa khususnya bahasa Jawa yang sudah terkikis,” ungkap Ngalim, Rabu (6/10/2021).
Masih diungkapkan Ngalim berdasarkan penglihatannya, semakin lama kesadaran masyarakat semakin sadar yang dalam hal untuk nguri – uri (melestarikan) bahasa Jawa agar bisa memegang teguh tentang dasar bahasa – bahasa yang bisa membawa masyarakat untuk menjadi manusia yang berkarakter dan sopan santun.
“Jelasnya seperti itu, terlebih lagi di era global ini. karena kalau kita tidak mengikuti jelas ketinggalan tetapi paling tidak jangan sampai lupa pada dasarnya kan begitu, dasar tetap karakter tetap tetapi kecerdasan ikut dunia kan begitu harapan kita sebagai seorang pendidik.” ujarnya kepada beritalima.com
Lebih lanjut dijelaskan Dyah Tritmawati, SE., ME salah aeorang Kasie Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD, bahwa Disdikbud Kabupaten Jombang telah memanggil putra putri untuk mengikuti acara perlombaan bahasa dan seni dalam rangka memperingati bulan bahasa dan sumpah pemuda, seminggu sebelum babak penyisihan.
“Saya mengadakan lomba baca puisi, pidato, mocopat, dan menyanyi lagu nasional. Untuk puisi dilaksanakan senin kemarin, yang Selasanya pidato, Rabunya mocopat, dan besoknya menyanyi lagu nasional,” ujarnya.
Lebih jauh diungkapkan Dyah, peserta lomba diikuti siswa SD se-Kabupaten Jombang berdasarkan seleksi kecamatan pada saat babak penyishan kemarin, tiap-tiap Kecamatan mengirimkan satu orang peserta lomba baik putra maupun putri. Tiap – tiap cabang lomba mengambil 6 nilai besar terbaik untuk masuk ke babak final.
“Jadi untuk enam ini ada peserta putra dan enam peserta putri untuk masing – masing cabang lomba saat final. Jadi satu minggu sebelum babak penyisihan sudah buka link untuk pendaftaran,” tuturnya.
Lomba ini kata Dyah, hanya tingkat Kabupaten dalam rangka bulan bahasa dan Hari Sumpah Pemuda. Tujuannya untuk meningkatkan rasa nasionalisme anak, dibuka Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Drs. Jumadi, M.Pd dan besoknya ditutup setelah mengetahui enam putra – putri terbaik dari masing – masing cabang lomba.
Lanjutnya mengingat bahasa lokal banyak yang luntur termasuk bahasa Jawa, diungkapkan Dyah selaku Kasie Pesert Didik dan Pembangunan Karakter SD. Untuk tahun sebelumnya untuk tingkat dasar belum pernah ada lomba yang berkenaan dengan bahasa.
“Menyambut bulan bahasa ini mencoba untuk membuat even lomba mocopat ini untuk mengangkat bahasa daerah khususnya bahasa Jawa karena kita bahasa daerahnya bahasa Jawa makanya kita mengadakan lomba mocopat,” imbuhnya. 0075