Mengapa Pemimpin Perlu Membangun Legacy?

  • Whatsapp

(Catatan Penerbit)


“Berdasarkan pengalamannya, ikut memenangkan SBY sebagai presiden di tahun 2004, dan Partai Golkar juara kembali di tahun 2004, 
Denny JA, melobi partai Golkar di tahun 2005. Maka politik pemilu pun berubah. 


Untuk pertama kalinya, di tahun 2005 itu Partai Politik menanda tangani kerja sama dengan lembaga survei dan konsultan politik, (Lingkaran Survei Indonesia/LSI Denny JA) menjaring 200 calon kepala daerah untuk menghadapi pilkada langsung pertama di Indonesia.
Selanjutnya, tradisi partai politk menggunakan lembaga survei dominan hingga hari ini.


Di tahun 2020, 17 tahun sudah Denny JA menjadi praktisi konsultan politik dan lembaga survei.
Ia tak hanya mendapat penghargaan TIME MAGAZINE, dan memecahkan rekor dunia World Guiness Book of Record, dan penghargaan dari Twitter Inc.


Denny JA juga sudah ikut memenangkan seluruh pemilu presiden langsung (4 kali berturut-turut), 33 Gubernur dan 95 bupati/walikota.
Denny JA dan LSI juga menorehkan semua rekor MURI untuk quick count paling akurat, paling cepat, predisksi banyaknya survei paling akurat yang diiklankan sebelum pemilu/pilkada, juga rekor banyaknya berita headline koran nasional halaman satu.


Kini telah datang era itu. Denny JA merenungkan kiprahnya selaku the founding father konsultan politik Indonesia.
Ia pun menyumbangkan teori baru dalam marketing politik, yang dirumuskan dalam 10 P. 


Menurut Denny JA, seorang pemimpin tak cukup hanya menang pemilu, dan menjadi pejabat. Ia harus pula membuat legacy, menyumbangkan “batu bata” bagi dinding pertumbuhan masyarakatnya.
Buku ini hasil renungannya dan akan dibagikan gratis dalam bentuk buku pdf. Segera Terbit ***

beritalima.com

Pos terkait