Jakarta, beritalima.com| – Pernyataan Anggota DPR RI I Nyoman Parta yang mengatakan kasus bunuh diri tertinggi terjadi di Provinsi Bali, sungguh mengejutkan.
Politisi dari PDIP ini mengaku mendapat data yang melaporkan pada 2023, terjadi 135 orang di Bali memilih untuk bunuh diri. Ini merupakan angka kasus bunuh diri tertinggi di tingkat nasional.
Melihat tren kasus bunuh diri meningkat, Parta menilai faktor pergeseran gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab sejumlah masyarakat memilih bunuh diri.
“Kasus bunuh diri tertinggi ada pada masyarakat Bali, khususnya Gianyar, sebagai daerah pariwisata kena imbas. Sehingga harga barang-barang cukup mahal. Himpitan ekonomi tinggi, Bali memiliki risiko dan stres tinggi,” tutur Parta (8/10).
Menurut Parta, orang yang memilih bunuh diri juga terjepit oleh sistem pengupahan tenaga kerja yang tidak adil dan tuntutan kebutuhan pokok semakin menjulang tinggi. Ia pun menyayangkan BPJS belum bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi orang pasca bunuh diri.
Oleh karena itu, Parta mendorong seluruh pemerintah daerah, termasuk di Bali, mendukung program pendampingan sekaligus terapi bagi para penyintas bunuh diri dengan jasa psikolog. Selain isu bunuh diri, ia menyoroti upah pekerja di Bali yang sangat kecil.
Dirinya menerangkan banyak pekerja pariwisata di Bali yang bertahun-tahun bekerja malah masih berstatus daily worker. Sebab itu, ia meminta seluruh kepala daerah dan anggota DPRD kabupaten dan DPRD Provinsi Bali membenahi sistem proteksi pekerja di Bali.
“Diperlukan jalan keluar dari semua pihak, pemerintah, wakil rakyat, dan masyarakat umum untuk bekerja bersama mengatasi berbagai permasalahan komplek ini,” ajak politisi asal Guwang, Gianyar/Bali ini.
Jurnalis: Rendy/Abri