Mengenal Achain dan Pergerakan Harganya

  • Whatsapp

Perkembangan teknologi telah menciptakan banyak koin crypto yang penuh inovasi. Salah satunya Achain koin atau ACT merupakan sebuah inisiatif yang didasarkan pada jaringan blockchain Solana, yang mensinergikan kecerdasan buatan (AI) dengan teknologi desentralisasi.

Sehingga tak heran semakin banyak aset crypto yang diperdagangkan. Baik untuk trading spot atau trading futures. Namun di Indonesia aplikasi yang memiliki fitur perdagangan berjangka masih langka. Pintu menjadi crypto futures Indonesia saat ini.

Dengan menggunakan aplikasi crypto yang memiliki fitur yang lengkap akan membantu dalam kegiatan trading. Adanya grafik pergerakan harga act/idr maka memungkinkan kamu untuk melakukan analisa teknikal agar tidak mengalami resiko kerugian.

Tim di Balik ACT

ACT merupakan proyek yang berlandaskan pada prinsip-prinsip kolaborasi dan interaksi yang bersifat desentralisasi dengan AI. Tidak ada satu pemimpin pusat yang mengarahkan proyek ini; sebaliknya, keberhasilan proyek bergantung pada partisipasi aktif komunitas dalam proses pengambilan keputusan.

Dengan struktur tata kelola yang berorientasi pada komunitas, proyek ini mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi di bidang AI dan blockchain, tetap bersifat inklusif dan relevan bagi anggotanya.

Fitur Utama ACT

ACT menyediakan beragam fitur yang memperkuat hubungan antara pengguna dan agen AI di dalam sebuah platform desentralisasi. Dibangun di atas jaringan Solana yang efektif dan berkinerja tinggi, ACT menekankan dua elemen utama yaitu desentralisasi dan partisipasi komunitas.

Melalui sistem tata kelola yang terbuka, anggota komunitas memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan strategis yang mendukung visi kolektif. Penekanan ACT pada interaksi yang tulus antara pengguna dan AI serta kemampuannya untuk beradaptasi telah menarik perhatian di dunia blockchain.

Infrastruktur Solana memungkinkan ACT untuk memberikan solusi yang dapat diskalakan dan responsif, yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, aspek keamanan dan kemudahan dalam integrasi di ekosistem ACT memberikan kepercayaan kepada pengguna saat berinteraksi.

Inisiatif ini juga memberikan prioritas pada pengalaman pengguna yang mudah dan ramah, baik untuk pemula maupun pengguna berpengalaman dalam dunia blockchain.

Protokol yang diterapkan dirancang untuk mendukung interaksi AI yang jelas dan mudah dimengerti, sehingga mengoptimalkan kontribusi komunitas untuk menunjang pertumbuhan ekosistem ACT.

Dengan fokus pada pengguna dan pemanfaatan jaringan Solana, ACT berhasil menempatkan diri sebagai pelopor dalam proyek blockchain yang memadukan AI dan desentralisasi.

Tokenomics ACT

ACT yang beroperasi di sektor kecerdasan buatan (AI), berhasil mencapai nilai kapitalisasi pasar sebesar 276,79 juta dolar pada tanggal 11 November 2024. Saat ini, token ini berada pada peringkat 237 di CoinMarketCap, menempatkannya di kategori proyek blockchain papan atas.

ACT ialah proyek yang dibangun di atas blockchain Solana (SOL) dengan total pasokan mencapai 948.250.000 token, dengan batas maksimum mencapai 1 miliar ACT. Kini, seluruh pasokan telah beredar di pasaran.

Jumlah maksimum token ACT adalah 1 miliar, yang didistribusikan dengan strategi untuk memastikan partisipasi komunitas yang efektif dan keberlanjutan jangka panjang. Strategi distribusi token meliputi:

  • 40% untuk kegiatan komunitas, termasuk penghargaan ekosistem dan pemasaran.
  • 20% untuk pengembangan proyek dan kemitraan strategis, dengan penguncian selama enam bulan dan vesting sepanjang dua tahun.
  • 20% bagi investor awal, dengan periode vesting selama 18 bulan dan penguncian dalam enam bulan.
  • 15% untuk penelitian dan pertumbuhan ekosistem yang dikelola oleh ACT Foundation.
  • 5% untuk peran penasihat dalam membangun kemitraan strategis.

Distribusi ini bertujuan untuk menyelaraskan minat semua pemangku kepentingan dan mendukung misi ACT dalam mengembangkan ekosistem AI dan blockchain yang terintegrasi.

Cara Kerja Blockchain ACT

Tony Liu ingin menciptakan pilihan baru dengan merancang sebuah mekanisme konsensus yang inovatif. Oleh karena itu, Achain menerapkan mekanisme yang berbeda dari blockchain lainnya. Mekanisme konsensus Achain yang dikenal sebagai Result-Delegated Proof of Stake (RDPoS) merupakan sebuah perkembangan dari konsep Proof of Stake.

RDPoS menggabungkan semua keunggulan dari Delegated Proof of Stake tetapi dalam bentuk yang lebih baik. Hal ini menghilangkan perlunya persaingan dalam menjadi validator, yang biasanya menyebabkan biaya tinggi dan dampak lingkungan yang negatif pada blockchain.

Proses pemilihan validator dalam sistem ini dilakukan melalui voting di seluruh jaringan sehingga setiap orang mendapatkan kesempatan dan semua berhak atas imbalan, mirip dengan sistem arisan yang teratur.

Tujuan utamanya adalah untuk mempercepat proses validasi transaksi guna menghindari metode pemilihan acak yang lebih memakan waktu, seperti yang terjadi pada metode Proof of Stake konvensional.

Keunggulan Blockchain ACT

Blockchain ini tidak hanya mengandalkan RDPoS saja, karena setelah memperkenalkan mekanisme tersebut, Achain terus melakukan pembaruan jaringan atau fork.

Fork ini dilakukan karena terdapat pandangan dalam dunia blockchain bahwa fork dapat menghadirkan inovasi dan hasil yang lebih bermanfaat. Tony Cui menyetujui hal ini, yang mengakibatkan banyaknya fork yang dihasilkan Achain untuk berbagai kegunaan.

Ada fork yang ditetapkan sebagai jaringan utama dan beberapa fork lainnya yang dapat digunakan secara spesifik oleh perusahaan untuk tujuan komersil. Oleh karena itu, ACT menawarkan layanan Blockchain yang dapat diintegrasikan sebagai jaringan utama untuk penyimpanan data perusahaan.

Keunggulan lainnya dari ACT adalah penerapan RDPoS yang belum diterapkan oleh blockchain lainnya dalam dunia crypto. Dengan memanfaatkan RDPoS, Achain mampu menangani hingga 1.000 transaksi per detik dan masih berencana untuk meningkatkan kecepatan ini melalui pembaruan fork.

Patut dicatat bahwa kecepatan 1.000 transaksi per detik bukanlah hal yang buruk, karena blockchain dengan kecepatan ini cenderung menawarkan tingkat keamanan yang baik, seperti yang dimiliki oleh Tron Blockchain.

Kecepatan dan keamanan adalah dua aspek yang seringkali bertolak belakang karena umumnya sebuah blockchain tidak dapat mengoptimalkan keduanya secara bersamaan. Untuk menjadi validator di ACT, pengguna perlu melakukan staking atau mengunci aset digital.

Pergerakan Harga ACT

Dilansir dari Pintu Market, harga ACT hari ini adalah Rp 3.351 dengan volume perdagangan mencapai US$278,57 dalam 24 jam terakhir, yang menunjukkan penurunan sebesar -65,80% dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Sementara itu, harga tertinggi sepanjang masa Achain (ACT) mencapai US$1,48. Jika dibandingkan dengan harga saat ini maka  berada 100,00% di bawah puncak tersebut

Sedangkan untuk harga terendah sepanjang waktu yang pernah tercatat ACT adalah US$0,00005972. Artinya ketika dibandingkan dengan harga hari ini maka 1,45% di atas ambang terendahnya.

Bagaimana dengan kapitalisasi pasar Achain (ACT)?

Untuk kapitalisasi pasar Achain (ACT) saat ini mencapai US$51.969,50. Kap pasar dihitung dengan mengalikan harga per token dengan jumlah token ACT yang tersedia untuk diperdagangkan, yang saat ini berjumlah 860 juta token.

Sedangkan perkiraan valuasi terdilusi) untuk Achain (ACT) adalah US$60.610,04. Ini mencerminkan kapasitas maksimal dari kapitalisasi pasar, seandainya seluruh 1 miliar token ACT tersedia untuk diperdagangkan saat ini.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait